Rahasia 7

784 118 3
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





ᕼᗩᑭᑭY ᖇEᗩᗪIᑎG 📖

Sejauh ini lomba berjalan dengan lancar sesuai apa yang diharapkan oleh Jaemin. Lelaki itu dengan tenang menyelesaikan berbagai soal di kertas.

Dia juga sering menjawab dengan kilat di sesi lomba jawab cepat.

Begitu juga dengan Soobin, cowok itu juga menang telak dalam berbagai kesempatan yang ada.

Walau mereka berasal dari satu sekolah yang sama, hal itu tak dapat memungkinkan bahwa mereka juga bersaing diam-diam.

Baik Jaemin maupun Soobin, skor yang mereka dapatkan selalu berselang-seling.

Ya, di lomba itu, setiap murid mendapat skor per-individu walau mereka rekan satu sekolah.

Namun saat tiba di babak final melawan sekolah lain, rasa sakit kembali mendera di kepala belakang Jaemin.

Pemuda itu nampak tak fokus dengan soal-soal yang diberikan oleh panitia lomba. Untung saja Soobin menjawab semua soal itu dengan cepat.

Di sepanjang final, Jaemin hanya dapat memegangi kepalanya seraya berusaha untuk  menjawab.

"1200 joule!"

Sorakan dari para penonton di depannya membuat Jaemin linglung. Ia baru saja kembali bersiap dengan pertanyaan selanjutnya, namun semua orang justru bertepuk tangan heboh.

Apa lombanya sudah selesai?

Ia menatap ke arah si rekan yang tersenyum bangga sambil bertepuk tangan pada khalayak ramai.

Sepertinya mereka memenangkan lomba ini.

Jaemin berucap syukur di dalam hati karena adanya seorang Soobin. Sekolah mereka menang karena keikutsertaannya.

Baru saja ia ingin berucap selamat kepada pemuda itu, manik matanya malah menangkap perbedaan skornya dengan Soobin yang sangat terlampau jauh.

Matanya membola, tersimpan ketakutan yang besar di dalam hati.

"Selamat Na Jaemin dan Choi Soobin, kalian mengharumkan nama sekolah,"

Sang penyelenggara lomba memberikan selamat beserta piala kepada kedua pemuda itu.

Soobin yang melihat Jaemin hanya termenung diam pun langsung menyerahkan dirinya kepada penyelenggara lomba.

Soobin yakin bahwa Jaemin tampak terpukul setelah melihat perbandingan skor mereka yang jauh.

Ia bangga telah mengalahkan pemuda sombong itu dengan telak. Ia kira Jaemin akan diberi kunci jawaban soal tadi. Tapi sepertinya ia justru melihat pemuda itu dengan raut kesakitan.

Entah apa yang terjadi pada pemuda itu sampai ia tidak fokus sepanjang final, Soobin sungguh tak peduli.







⛓️~ 📖~ Cѳїпcё́ ~ 📖~ ⛓️









CoincéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang