Rahasia 3

1K 130 4
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


ᕼᗩᑭᑭY ᖇEᗩᗪIᑎG 📖

Setelah kejadian dimana dirinya tertangkap menguping, Mark mulai perlahan menjauhkan diri dari Jaemin. Sementara Jaemin tak memedulikan sikap Mark yang kian berbeda.

Jaemin hanya menganggapnya angin lalu. Dan lagi ia pikir Mark bukan tipe orang yang akan bercerita kepada seluruh orang. Ia tahu ketuanya itu termasuk orang yang cuek.

Namun, Jaemin sering mendapati Mark yang sedang meliriknya diam-diam. Ketika ia menangkap lirikan itu, sang ketua langsung saja memalingkan muka.

Jaemin pun sudah tahu akan isi pikiran si pemuda bule itu.

"Lusa kemarin kamu menguping saya?"

Jaemin akhirnya mencoba untuk menanyakan hal tersebut pada Mark. Mereka saat ini tengah disibukkan oleh adanya kegiatan akhir semester di sekolah.

Jadi Jaemin mencuri waktu untuk mengobrol berdua dengan si ketua. Di ruangan ini juga hanya mereka berdua saja, yang lain entah pergi kemana.

"Iya, and then guess what? Lu ada hubungan sama Eric," tanya Mark.

Akhirnya ia bisa melampiaskan rasa penasarannya selama dua hari ini.

"Iya saya ada hubungan dengan dia dan tolong jangan tanya, karena saya juga tidak akan memberi tahu kamu,"

"Wah, gua tau ini nyangkut masalah pribadi elo, tapi plis lu udah bohongin semua sekolah?" ujar Mark masih tak menyangka.

"Rupanya kamu sudah mendengar sampai sejauh itu,"

"Ya, gua denger semuanya Jaemin, bukan maksud gua mojokin lu tapi ini udah keterlaluan,"

"Keterlaluan bagaimana? Saya hanya ingin berbicara dengan baik sama kalian, apa tidak boleh?"

"Berhenti ngomong formal kayak gitu lagi Jaem, setelah gua denger semua umpatan lu kemarin kayaknya lu udah gak pantes lagi buat bicara formal,"

"Saya gak nyangka kamu berbicara seperti ini Mark, apa salahnya jika saya bermuka dua?"

Manik mata Mark melotot mendengar pertanyaan sarkas dari si wakil. Rupanya pemuda di depannya ini mengaku jika ia bermuka dua.

"Lu dengan polosnya berlagak sopan di depan banyak orang sementara di belakang lu malah ikutan geng berandal. Seharusnya waktu itu gua gak milih lu sebagai wakil,"

Belum sempat Jaemin menjawab perkataan menyakitkan dari sang ketua, beberapa anggota masuk ke ruangan. Hal itu sontak membuat dirinya kembali diam dan melanjutkan pekerjaannya.

"Kasih tahu gua apa hubungan lu sama si Eric, baru gua bakal percaya sama lu lagi sebagai wakil gua," ucap Mark pelan.

"Gak ada yang perlu dikasih tau," jawab Jaemin seraya pergi dari sana dengan membawa kardus-kardus bekas.

CoincéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang