Rahasia 26

724 103 7
                                    

ᕼᗩᑭᑭY ᖇEᗩᗪIᑎG 📖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ᕼᗩᑭᑭY ᖇEᗩᗪIᑎG 📖



Angin sepoi-sepoi menyapa rambutnya yang terlihat lembab. Gerimis hujan baru saja berhenti dan membuat suhu menjadi lebih dingin.

Jeno merogoh ponsel di saku jaket tatkala bunyi deringnya terdengar. Ia segera menjawab panggilan itu begitu melihat si pemanggil.

"Gimana Jen? Si Jaemin dipukulin gak?"

Terdengar suara khawatir milik Mark diseberang sana.

"Ditampar tadi. Terus gatau lagi, gua keburu disuruh pergi."

"Lah, liatin dong. Kok lu malah pergi beneran?" protes Mark langsung.

Jeno hanya memutar matanya malas, "kalo bisa gua liatin tadi, tapi keburu banyak wartawan dateng. Gua gatau nih si Jaeminnya gimana."

"Dih dasar. Btw, semua info kemaren lu sama Renjun yang lapor? Detail banget. Gua liat di berita tadi, ada penggelapan dana juga."

"Si Eric itu."

"Beneran?"

"Iya di-

-Jeno."

Si pemuda sipit itu lantas mematikan panggilan sepihak. Ia menatap sepenuhnya ke arah muka Jaemin yang terdapat lebam samar.

Dapat ia pastikan Jaemin dipukuli tadi sebelum wartawan datang mencerca mereka.

"Muka lo..?"

"Gapapa. Jen bisa lo anterin gua ke tempat ibu gak? Gua gak ada ongkos buat kesana." pinta sahabatnya memasang wajah sendu.

Jeno pun langsung mengangguk dan segera memakai helmnya yang tersampir di spion motor.

"Tunjukkin aja ya jalannya."

"Iya."

📖📖

"Sehabis dari tempat ibu, kamu mau gak anter ke rumah saya yang lama? Ingin ambil uang tabungan."

Jeno yang sedang menyetir di depan hanya memberikan anggukan. Dan hal itu sukses membuat Jaemin menjadi tidak enak hati.

"Maaf merepotkan."

"Enggak Jaemin. Emang ini kan tugas sahabat?"

"Sahabat?" tanya Jaemin sembari mencondongkan kepalanya ke depan.

"Iya."

Jawaban dari Jeno membuatnya Jaemin tersenyum tipis. Bolehkah ia menganggap begitu? Apa dirinya pantas mendapat seorang sahabat yang baik setelah ia membunuh orang?



⛓️~ 📖~ Cѳїпcё́ ~ 📖~ ⛓️



Sementara itu, Tiffany dan Goongmin tengah bersiteru di sebuah ruangan kerja milik kakek. Mereka masing-masing berdiri di depan kaca gedung dan melihat keadaan di luar sana.

CoincéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang