Rahasia 22

695 118 16
                                    


⚠️⚠️⚠️




ᕼᗩᑭᑭY ᖇEᗩᗪIᑎG 📖


"Lo tau itu darimana?"

Mereka bertiga masih berada di dalam UKS, sambil menunggu Jaemin sadar dari pingsannya.

Eric yang melihat sepupunya pun menoleh, "pas masih SMP, gua udah sadar ada yang gak beres. Makanya gua suruh papa buat panggil psikolog dan ternyata bener. Anak itu emang udah kaga beres dari dia kecil."

Ketiganya langsung menatap sendu ke arah pemuda yang terbaring di brankar. Tidak dapat dipungkiri, mereka merasa kasihan dan tidak tega.

"Jaemin emang dari dulu selalu dituntut begitu Ric?" tanya Mark lagi.

"Iya, dari kecil, kakek gua emang rada-rada."

"Sakitnya.... bisa disembuhin?" kali ini Renjun tidak tahan ingin menanyakan perihal Jaemin. Lelaki itu sedikit merasa bersalah akan tindakannya.

"Kayaknya agak susah, dari dia kecil soalnya."

Tak lama kemudian, Eric pun pamit untuk pergi karena ada urusan yang harus ia selesaikan.

Tinggallah Renjun dan Mark di ruangan, kedua lelaki itu sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"Jun."

"Hm."

"Lo kenapa nekat?"

Renjun memasang wajah tak percaya, "lo pikir cara satu-satunya yang bisa dipercaya cuma naro kamera?! Lo mikir lah!"

"Ya itu, gara-gara lo Jaemin jadi keluar Jun! Dia udah gak percaya lagi sama kita."

Renjun menghela nafas pasrah, "mau gimana lagi, gua harus jadi bagian dari mereka kalo pengen buka kedok. Itu paling ampuh."

"Lagian kalo misal kita cuma ngandelin perusahaan bokap lu sama kamera itu, emang yakin bakal akurat? Pasang kamera diem-diem, lo bisa diadilin sama mereka. Itu juga kalo dijadiin bukti gabakal konkrit!"

Mark termenung, semakin ia pikirkan rencana Renjun memang satu-satunya yang ampuh. Memasang kamera diam-diam adalah termasuk ilegal. Bisa-bisa ia dan Jeno dilaporkan nanti.

"Terus gimana? Kameranya gua ambil lagi?"

"Ya menurut lo?!"

"Biasa aja dong,"

"Tunggu perintah dari Jeno aja, dia kan otak dari rencana kita."

"Termasuk lo yang jadi mata-mata?"

Pertanyaan itu hanya dibalas oleh gumaman saja.

"Hebat juga akting lu sama Jeno, lu berdua bisa jadi aktor."

Pujian sekaligus sindiran dari Mark hanya dibalas dengan senyuman tipis. Kemudian mereka berdua kembali terdiam, tanpa tahu Jaemin yang sudah terbangun dari tadi diam-diam mendengarkan ucapan mereka.




⛓️~ 📖~ Cѳїпcё́ ~ 📖~ ⛓️





Setelah pelajaran Guru Kim berakhir, para siswa di kelas langsung berhamburan keluar kelas untuk pulang ke rumah masing-masing. Tidak ingin membuang-buang waktu karena ujian semester sudah di depan mata.

Para siswa yang semula bermalas-malasan pun ikut berambisi mendapat nilai tinggi.

Ruang kelas kosong sesaat setelah Mark pamit kepadanya beberapa menit lalu.

Jaemin masih terduduk diam di tempatnya, kembali memikirkan pembicaraan Renjun dan Mark tadi.

Pemuda itu sedikit tidak mengerti akan jalan pikiran temannya.

CoincéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang