Rahasia 19

685 114 17
                                    

chapter ini agak panjang harap dimaklumi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

chapter ini agak panjang harap dimaklumi.
isinya full happy kok tenang aja.
happy dulu sebelum masuk ke konflik utama hehe.









ᕼᗩᑭᑭY ᖇEᗩᗪIᑎG 📖




Jaemin melirik ke arah orang-orang yang tengah berbincang seru itu. Ia memilih diam, tidak ingin menimbrung pembicaraan mereka.

"Jangan ngelamun! Kita ajak lo itu biar seneng-seneng Jaem. Jangan diem aja," ujar Haechan yang berada di sampingnya.

"Salah kalian yang memaksa saya ikut. Saya sudah bilang tidak mau."

"Kenapa deh Jaem? Sekali-kali kan kita jalan bareng sebelum ujian," Mark ikut nimbrung.

Jaemin kembali mengalihkan pandangannya ke jalan.

Sewaktu ia berada di halte tadi, tiba-tiba saja sebagian anggota OSIS menariknya untuk ikut serta acara jalan-jalan ini. Kata si ketua, jalan-jalan ini merupakan acara syukuran karena diterimanya jurnal acara promnight oleh kepala sekolah.

Jaemin yang ditarik paksa hanya diam mengikuti. Niat hati ingin menolak tapi dirinya tidak bisa.

Namun, di dalam hati kecilnya ia sungguh sangat bersyukur mereka mengajaknya ke acara seperti ini.

Jaemin tersenyum kecil, membayangkan bermain bersama teman-temannya nanti. Itu adalah suatu keinginannya sedari dulu.

Haechan menyenggol lengan Jaemin pelan, "udah ya lu gaboleh protes. Pokoknya disana harus seneng, sekalian refreshing sebelum ujian nanti, ok?"

Jaemin termangu, berpikir sebentar.

Bermain sebentar saja tidak apa-apa kan?

Lantas, anak itu tersenyum tipis dan menyanggupi omongan Haechan.

Ya, tidak apa.

Biarlah dia memenuhi keinginan hidupnya terlebih dahulu walau harus dihukum nanti. Setidaknya, ia pernah merasakan bagaimana serunya bermain bersama teman.

Mark yang melihat interaksi kedua temannya itu langsung senang.

Dia yang mengajak mereka untuk bermain bersama dengan dalih acara syukuran, padahal dirinya hanya ingin menghibur Jaemin. Dia tahu pemuda itu pasti sedang tertekan dengan ujian dan lomba nanti.

Makanya, ia secara mendadak meminta mereka untuk jalan bersama walau ada sebagian anggota yang tidak ikut.




⛓️~ 📖~ Cѳїпcё́ ~ 📖~ ⛓️





Beberapa lama kemudian, mobil yang ditumpangi mereka akhirnya sampai di salah satu taman bermain yang populer.

Mereka sudah bersepakat kumpul di suatu tempat karena terpisah di perjalanan.

CoincéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang