Hay guys, I'm comeback!! Di part ini kita akan sedikit begaring. Gw harap Kelian tertawa walaupun kaga ada lucu-lucunya sama sekali, hehehe.
•
•
•
“mulut mu memang lemes, tapi entah kenapa setiap kata yang di lontarkan mulut mu itu dapat membuat ku tersenyum” ~AkhtarUsai akad nikah Akhtar dan Rania selesai, kini sepasang suami istri itu tengah beradu bacot di sebuah kamar yang bernuansa pink.
“BWAHAHAHA ANJIRRR! gaya doang bad girl tapi kamar warna pink.” ucap Akhtar yang tak habis pikir dengan warna cat kamar istrinya ini.
Berbeda dengan Rania yang sudah menahan amarah sedari tadi. Ingin sekali ia memutilasi suaminya ini.
“lo bisa diam gak sih?! Lo pikir gw gak tau kalau lo pake sempak boboiboy.” ucap Rania sambil menaik turunkan alisnya dan tak lupa dengan senyum smirknya.
Mendengar perkataan Rania Barusan, membuat wajah Akhtar memerah karena menahan malu.
“lo-lo tau dari mana?” tanya Akhtar terbata-bata. Pasalnya hanya dia yang tau kalau dia suka mengoleksi sempak Boboiboy.
“ya tau lah, kan gw stalkerrin Lo sampai akar-akarnya. Sampai size sempak Lo aja gw tau!” jujur Rania dengan bangganya.
Akhtar melototkan bola matanya, ia kaget dengan perkataan Rania Barusan. “ANJING!!! Lo stalkerrin gw? Lo ngerti privasi gak sih?”
“allahhh, lo gaya-gayaan privasi. Nanti juga gw bakalan tau, kan yang nanti cuci sempak Lo gw!” jawab Rania dengan santainya.
Akhtar tak bisa berkata kata lagi, karena apa yang di bilang Rania barusan ada benarnya juga.
✨•••✨
Setelah perdebatan yang sangat panjang dengan suaminya, kini Rania tengah siap-siap untuk berangkat ke rumah barunya.
Ia menggunakan baju putih dan celana jins, lalu memakai cardigen. Ia terlihat sangat cantik.
( Baju yang dipakai oleh Rania ).
Di ruang keluarga, kini Rania dan Akhtar tengah berpamitan kepada kedua orang tau Rania.
“ma?! Rania pamit. Rania mau minta maaf sama mama karena Rania banyak salah, walaupun kesalahan Rania mama lah penyebabnya!” ucap Rania dengan wajah sedih yang di buat-buat.
Melihat kelakuan Rania, mamanya hanya memutar bola matanya malas. Anak sulungnya yang satu ini sangat susah di ajak serius.
“hmm, pah? Rania juga mau minta maaf kalau Rania banyak salah sama papah. Rania pamit pah, tapi papah tenang aja, Rania akan sering-sering kesini disaat Rania butuh duit.”
Papah Rania hanya tersenyum simpul melihat kelakuan Rania. “iya, sayang. Kamu hati-hati di jalan.”
“mah, pah? Akhtar sama Rania pamit dulu, assalamualaikum.” ucap Akhtar sambil menyalami tangan kedua orang tua Rania.
“kamu hati-hati, papah titip Rania sama kamu untuk kamu jaga, bukan untuk kamu sakiti. Papah harap kamu mengerti dengan omongan papah!”
Akhtar menganggukan kepalanya pertanda bahwa ia mengerti maksud dari papah mertuanya.
✨•••✨
Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, kini Akhtar dan Rania telah sampai di rumah baru mereka.
Ayah Akhtar sengaja membelikan mereka berdua rumah sebagai hadiah dari pernikahan mereka. Maklum orkay mah hadiah nya beda.
Rania menatap takjub rumah dari ayah mertuanya, sungguh rumah yang sangat indah. “ busettt! Ini rumah gw keren banget.”
“rumah kita! Kalau lo lupa, ayah belikan rumah ini buat kita berdua! Bukan buat Lo aja!” ucap Akhtar sambil membawa koper nya dan Rania masuk ke dalam rumah.
“ck! Iya-iya” jawab Rania sambil melihat-lihat isi dalam rumahnya. Maklum guys norak, makanya matanya gak bisa diam!
“kamar kita ada diatas! Lo gak mau liat?” ucap Akhtar lalu pergi meninggalkan Rania yang masi melihat lihat isi rumahnya.
Mendengar Akhtar menyebut kata 'KAMAR KITA' membuat Rania bergidik ngeri. Pasalnya bagaimana jika pria songong itu meminta jatahnya sebagai seorang suami? Ouhh itu sungguh di luar batas pikiran Rania.
“Wait, wait! Apa Lo bilang kamar kita?” tanya Rania yang sudah ada di depan pintu kamarnya.
Mendengar ucapan Rania barusan, Akhtar mengetahui apa yang sedang istrinya itu pikirkan tentang nya. “lo tenang aja! Gw gak akan minta jatah gw sekarang, gw akan tunggu lo sampai Lo siap”
Rania bingung apakah dia harus mempercayai ucapan suaminya ini. Bagaiman jika suaminya ini kebelet ingin nganu? Oh my God! Ini tidak bisa terjadi.
“ck! Lo masi gak percaya sama gw?” tanya Akhtar yang memecahkan lamunan Rania.
“ya-ya percaya.” jawab Rania sedikit keraguan.
“yaudah, sini lo! Emang Lo gak capek berdiri depan pintu, hm?” tanya Akhtar sambil merebahkan tubuhnya di kasur king size nya.
Rania langsung menghampiri Akhtar dan ikut merebahkan tubuhnya di kasur king size nya.
“Akhtar?!” panggil Rania.
Akhtar hanya berdehem sebagai jawabannya. Saat ini ia sangat malas mengeluarkan suaranya.
“pakaian kita Lo yang masukkan ke lemari yahh, gw capek!” mohon Rania kepada Akhtar.
Mendengar perkataan Rania barusan membuat Akhtar langsung menoleh ke arah Rania. “dihhh, ogah! Lo kan istri gw, maunya yang ngurus pakaian gw itu Lo!”
“hufffft, Lo gak ada kesian-kesiannya yah sama istri sendiri?!” ucap Rania dengan wajah cemberutnya.
“ ck! Iya-iya. Nanti gw bantuin lo nyusun pakaian, tapi nanti malam. Gw capek! Mau tidur!” ucap Akhtar langsung memejamkan kedua matanya.
Melihat Akhtar yang sudah tertidur, Rania pun langsung ikut memejamkan kedua bola matanya dan ikut bersama Akhtar ke alam mimpi. Jadilah mereka tidur di kamar yang sama, kasur yang sama dan pastinya saling berhadapan.
Ok guys cukup sampai sini, jangan lupa vote dan komen.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKHTAR [ On Going ]
Teen FictionAkhtar Gutama Surendra, seorang pria yang terkenal karena ketampanan dan kenakalannya. Lagi-lagi Ia harus meratapi nasibnya karena telah di jodohkan dengan seorang gadis cantik yang notabene nya adalah teman sekelas nya sendiri. Apakah Akhtar akan m...