24. restu kak nichol!

1.5K 78 8
                                    

Happy Reading

Pukul 06:30

Matahari kini kembali menampakkan wujudnya menerangi kota bali dengan cahayanya yang terang menderang, dan mampu mengusik tidur nyenyak seorang gadis cantik berpipi tembam ini terbangun dari tidur nyenyaknya, bahkan kini ia merengek kecil karena cahaya matahari yang menganggu tidurnya

"Ugh! Huhu—Kakak,"lirihnya kecil seraya membuka kelopak matanya perlahan, dan cahaya matahari memasukki netra bulatnya perlahan

Menelisik sekitarnya yang masih gelap karena gorden masih menutupi jendela kamarnya yang ada di Villa

Beranjak dari posisi tidurnya dan berjalan menuju jendela kaca besar di hadapannya,  menarik setiap sisi gorden tersebut agar menerangi kamarnya dan menatap keluar jendela, dimana langsung menyorot taman belakang Villa

"Kakak mana ya,"gumamnya dan menatap pakaiannya yang sudah berganti dengan piyama tidur berwarna pink pucat, ia tersenyum sekilas.. Karena gaunnya di gantikkan oleh bibi yang di tugaskan orang tuanya untuk membersihkan Villa mereka yang sudah seperti keluarga bagi mereka

(Namakamu) membalik tubuh rampingnya dan berjalan gontai menuju kamar mandi, membasuh wajahnya agar lebih segar, setelahnya melangkah menuju pintu kamarnya, dan berjalan keluar setelah ia menutup kembali pintunya..

Berjalan menuruni anak tangga menuju lantai dasar Villa yang bisa ia lihat jika di ruang tengah Villa terdapat banyak orang yang sudah berkumpul dengan pakaian rapi termasuk Nichol kakaknya juga ada disana, ia mengulas senyuman tipis saat bertemu tatap dengan sang kakak

Tak terasa ia bahkan sudah sampai di lantai dasar dan berdiri diruang tengah

"Sudah bangun hm? Mau minum?"tanya Nichol menatap sang adik dengan lembut dan (Namakamu) membalasnya dengan gelengan kepala

"Kakak mau kemana?"tanyanya pelan

"Nggak kemana-mana, ini mereka semua udah mau pulang ke Jakarta,"ujar Nichol menarik lengan sang adik lembut untuk terduduk di sampingnya, dan (Namakamu) pun menurut seraya melirik sekitarnya, semua teman-teman sang kakak yang juga menatapnya, termasuk Iqbaal yang kini tengah bermain ponsel, membuat (Namakamu) menghela nafas pelan, karena Iqbaal tidak menatap dirinya

"Ohh gitu, hati-hati deh untuk Kakak-kakak semua,"serunya dan tersenyum manis membuat semua teman Nichol membalas tersenyum

"Yaudah Chol, kita-kita pamit pulang ya,"ujar Cicio

Membuat Nichol menganggukkan kepalanya membalas diiringi dengan senyuman tipisnya

"Iya Cio, hati-hati pokoknya buat kalian. Lusa gue pulang kok, mau liburan bentar dua hari,"seru Nichol memberitahu

"Kakak-kakak semua, kenapa nggak nanti aja pulangnya? Kayak kita liburan,"cicit (Namakamu) seraya melebarkan bola matanya

Membuat semuanya gemas, termasuk Iqbaal yang kini mengalihkan atensinya dari ponsel menatap (Namakamu) yang masih menggenakan piyama, terlihat lucu dimatanya,

"Nggak bisa Dek (Nam), karena besok kita semua harus ngurusin berkas kita untuk magang di sebuah perusahaan nyokapnya kita-kita, kalo cara kerja kita bagus, kita akan diminta meneruskan perusahaan orang tua kita masing-masing,"seru Zikri menjadi perwakilan untuk teman-temannya lainnya

Membuat (Namakamu) mengangguk saja, padahal liburan ramai-ramai lebih seru, pikirnya.

"Ohh gitu, sukses deh buat Kakak-kakak semuanya, untuk Kakak juga,"ujarnya tersenyum, lalu setelahny melirik Nichol sang kakak yang berada di sampingnya, dan kini memeluk pinggang rampingnya possesif membuat (Namakamu) tersenyum kecil

Arena Sexs - Iqnam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang