15. kecupan dan pelepasan 18+

10.1K 198 32
                                    

Happy Reading


Setelah dari Apartementnya , Iqbaal kini mengantarkan (Namakamu) untuk pulang kerumahnya selepas sepuluh menit itu terbangun dari tidurnya

Hanya terjadi keheningan di mobil sport Iqbaal, di sepanjang perjalan mereka, tidak ada yang memulai untuk membuka suara

(Namakamu) yang fokus pada jendela di sisi samping kirinya menatap kendaraan yang berlalu lalang melintasi mobil Iqbaal,begitu juga dengan gedung pencakar langit yang seakan lebih menarik dari pria di sampingnya yang sedang fokus mengemudi,yang kini ia tidak ketahui bahwa pria itu sesekali meliriknya

Apa—(Namakamu).. Marah sama gue?”batin Iqbaal dengan dahinya bekerut

Hingga tak terasa kini mobil Iqbaal berhenti tepat di depan pagar menjulang tinggi rumah (Namakamu)

(Namakamu) melepaskan seatbeltnya, dan menoleh kearah Iqbaal yang kini menatapnya dalam

“Terimakasih Iqbaal,gue pulang yah hati-hati di jalan” ujar (Namakamu) tersenyum manis

Dirinya sedikit merasa gugup,dengan kedua pipi putihnya nampak memerah samar

Mendekatkan tubuhnya kearah Iqbaal yang hanya diam saja dengan terus memandangnya dalam,(Namakamu) melirik kecil,dan dengan berani ia pun—

cup!

Mengecup sekilas pipi kiri Iqbaal yang kini membulatkan matanya terkejut ,dengan jantungnya yang berdetak abnormal,begitu cepat,seakan ia sedang mengikuti lomba marathon

Eh—umh, iya sama-sama (Nam)”gumamnya

(Namakamu) mengangguk kecil,dan menjauhkan tubuhnya dan menunduk, kemudian membuka pintu mobil di sampingnya, lalu menurun kan sebelah kakinya disusul kaki satunya lagi, lalu menutup pintunya setelah tertutup (Namakamu) berdiri di depan pagar rumahnya

Iqbaal menurunkan sedikit kaca mobilnya,dimana sebelumnya (Namakamu) duduk di sampingnya

“Gue pulang yah”

“Iya”balas (Namakamu) dan mengangguk-anggukan kepalanya, sehingga poni depannya ikut bergoyang,membuat Iqbaal merasa gemas

Iqbaal melambaikan tangannya dan di balas juga oleh (Namakamu) , lalu Iqbaal menaikkan kembali kaca mobilnya, dan melajukan mobilnya dengan cepat seperti seorang pembalap liar yang memang adalah jiwanya

(Namakamu) berbalik dan melihat pagar rumahnya telah terbuka setengah oleh maidnya yang berjaga, kemudian ia melangkahkan kakinya masuk ke halaman rumahnya menuju pintu utama rumahnya berwarna putih yang berafa cukup jauh membuat (Namakamu) dengan tergesah dan berlari sekuat mungkin seakan tengah mengejar sesuatu yang menarik matanya, membuka pintunya lalu kembali menutupnya

“Assalamualaikum ma”

“Waalaikumsalam sayang”balas sang mama

“Aku langsung ke atas yah ma, gerah pengen mandi”ujar (Namakamu)

“Iya sayang, abis mandi, langsung kebawah yah makan siang”

(Namakamu) hanya mengangguk dan tersenyum manis lalu melangkahkan kakinya kearah dan menaikinya satu persatu dengan langkah gontai, sedangkan mamanya hanya menatapnya dengan senyuman tipis sambil mengelengkan kepala pelan, lalu kembali melanjutkan masaknya,

Kini (Namakamu) sampai dan berdiri di depan pintu kamarnya,
Ia pun meraih knop pintu dan membuka pintu kamarnya, lalu melangkah masuk kedalam dan tak lupa kembali menutup pintu kamarnya

(Namakamu) melemparkan tasnya di atas kasur besarnya,bersamaan dirinya menjatujkan tubuhnya pula denhan posisi tengkurap dan kedua lengan terbuka lebar,hanya berkisar dua menit,kemudian ia beranjak dari tidurannya dan melangkahkan kakinya menuju lemari besarnya, meraih satu buah kaos oblong berwarna putih juga celana jeans pendek diatas lutut, dan membawanya masuk kedalam kamar mandi nya, dan mengunci nya,untuk melakukan ritual mandinya

Arena Sexs - Iqnam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang