25. mau tunangan! cafe tersembunyi iqbaal

1.4K 72 0
                                    

Happy Reading

Kini Nichol dan (Namakamu) sedang terduduk di sebuah cafe yang ada di dalam pusat pembelanjaan kota Bali, duduk berhadapan dengan hidangan di depan mereka menjadi pelengkap

"Kak, dua hari setelah kita pulang dari Bali, dua hari setelahnya itu tanggal 19, dan lo nggak lupa kan di tanggal itu konsernya Black Pink? Jadi kan temenin gue nonton? Iya kan—Kak?"seru (Namakamu) pelan di sela-sela acara makannya

Nichol melirik sang adik yang kembali melanjutkan makannya

"Iya gue ingat, tiketnya juga udah gue pesan kok sebelum kita ke bali, udah dirumah tiketnya,"jawabnya santai

(Namakamu) yang mendengarnya langsung berbinar senang sekali, bahkan ia memekik antusias dan total mengabaikan pandangan mata yang menatap kearah meja mereka

"Beneran Kak? Aaaaaaa sayangggg!"pekiknya dengan nada gemas

Membuat Nichol terkekeh melihat wajah sang adik yang berbinar senang

"Gue nggak sabar ketemu kembaran gue,"ujarnya lagi seraya terus tersenyum lebar, bahkan kedua matanya mengecil tertarik oleh kedua pipi tembamnya

Membuat Nichol mendengus pelan mendengar kata kembaran

"Makan gih! Jangan berisik lagi, kita dilihat orang ini Dek,"ujar Nichol pelan dan dengan cepat (Namakamu) menutup bibirnya dengan telapak tangannya malu, yang lagi-lagi membuat Nichol tertawa

"Lo tau Dek? Bahkan bisa jadi bukan gue yang nemenin lo nonton?

Disisi lain~

Iqbaal sudah terbangun dari tidurnya dan kini ia bersama keluarganya yaitu Ayah, Bunda, Teteh dan juga Aditya tengah berkumpul diruang keluarga

Iqbaal memulai pembicaraan bersyukur sekali ia saat sang ayah yang pulang lebih cepat dari kantornya

"Ayah, Bunda, Teteh dan Bang Adit. Ale cuma mau bilang kalo Ale mau tunangannya sama (Namakamu), untuk kapannya nanti kita tentuin kemudian,"serunya semangat kentara sekali jika ia bahagia

Membuat orang-orang di hadapannya menggelengkan kepala dan tersenyum melihatnya bahagia

"Tentu saja, akan Ayah siapkan semuanya, dan kita akan bicarakan kembali sama kelurarga gadismu itu,"celetuk sang ayah

Membuat Iqbaal merona di buatnya dan mendapat gelak tawa dari semua orang tersayangnya

"Ale akan pergi keluar bentar,"ujar Iqbaal dan beranjak dari duduknya

Bundanya menyahut bingung
"Mau kemana?  Kamu baru pulang dari bali lho Le,"

"Ada urusan bentar Bunda. Ale pamit pergi ya semuanya—Assalamualaikum,"ujar Iqbaal

Dan mencium punggung tangan keluarganya lembut dan bergegas keluar rumah, berjalan menuju bagasi untuk mengeluarkan mobil sportnya yang baru saja di belinya dua bulan yang lalu menggunakan uang hasilnya sendiri, ya walaupun harganya tidak begitu mahal, ia bisa saja membeli yang lebih mahal dan mewah, namun—ia tidak ingin meminta kepada kedua orang tuanya terus-menerus.. Dan keluar dari perkarangan rumahnya

Jangan bingung, diam-diam Iqbaal mendirikan sebuah cafe dengan interior modern dan clasic—yang letaknya di pusat taman kota Jakarta karena itu tempat yang selalu ramai,

Cafe miliknya tidak begitu besar namun nyaman dengan sudah berjalan dua tahun lebih saat ia masih terduduk di bangku SMA kelas dua belas, yang saat itu cafenya hanyalah cafe kecil, yang bahkan jauh dari kata sempurna bahkan tidak memiliki pegawai, saat ia memasuki masa kuliah mulailah ia mengembangkan cafenya bahkan sudah bisa menerima pegawai dan bisa memberi gaji mereka

Arena Sexs - Iqnam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang