29. kejutan tak terlupakan [lamaran]

1.5K 97 10
                                    

Happy Reading

Pukul 09:00

Langit pagi kembali menyapa, terlihat begitu cerah dan menyejukkan di kota bali, matahari pagi sudah terlihat cukup terik,

Kini, kedua orang berbeda jenis dan usia itu tengah bersiap-siap untuk pulang kembali ke kota tempat mereka tinggal,

(Namakamu) sudah terlihat rapih, hanya dengan menggenakan dress selutut berwarna putih susu, bagian bahunya terbuka sampai kebagian depan dada, tidak rendah, namun membuat tulang selangkanya terlihatkan, kulitnya yang putih, benar-benar terlihat bersinar akan dress yang ia kenakan saat ini, entah mengapa, hatinya menginginkan dirinya memakai dress putih ini, seolah akan menghadiri suatu acara,

Ia sedang terduduk di ruang tengah villa, menunggu Nichol sang kakak, yang sedang mengambil koper sedang berisikan pakaian mereka yang di bawa dari rumah, juga koper kecil yang berisikan oleh-oleh, yang kemarin mereka beli untuk semua orang

Sampai suara hentakan kaki yang beradu dengan lantai pun terdengar, (Namakamu) menoleh, ternyata itu adalah Nichol dan juga Jerry orang yang mengatarkan mereka ke bali di belakangnya, yang melangkah menuruni anak tangga dengan masing-masing koper berbeda ukuran ada di tangab mereka,

Nichol memegang koper berisikan oleh-oleh, sedangkan Jerry memegang koper yang berisikan pakaian mereka,

Sepuluh menit yang lalu mereka baru saja selesai sarapan pagi bersama.

"Ayo—Dek, kita ke jet, biar cepat sampai jakarta,"seru Nichol yang kini melangkah mendekat bersama Jerry

(Namakamu) mengangguk, ia beranjak dari duduknya, kemudian mereka melangkah menuju pintu utama villa, karena Jet sudah di siapkan oleh Jerry pagi sekali, di halaman luas villa,

Melangkah semakin cepat, sehingga mereka sudah berada di luar, Jerry melangkahkan kakinya lebih dulu, pada anak tangga besi Jet, hingga sampai dan memasukki pintu, ia meletakkan koper milik anak majikannya di bagian belakang, sedangkan Nichol dan (Namakamu) bersama-sama melangkah masuk, dengan Nichol yang mendahulukan sang adik dulu untuk melangkah masuk, setelah di dalam, mereka mencari posisi yang pas dan nyaman, duduk berdampingan, dengan bersandar nyaman pada sandaran empuk kursi,

"Lo tidur aja. Dek, kalau kita sampai, gue bangunin nanti,"seru Nichol, meminta sang adik untuk tertidur,

(Namakamu) mengangguk, ia mulai mencari posisi yang nyaman untuknya, menyandarkan kepalanya pada bahu lebar sang kakak, ia tersenyum kecil, kemudian mulai memejamkan matanya perlahan, bersamaan dengan Nichol yang tersenyum lembut melihatnya, adik kecilnya, sebentar lagi lepas dari pengawasannya,

Hingga Jet pun melepas landas, perlahan kian meninggi, melambung di udara, membuat Nichol perlahan tapi pasti, mulai memejamkan matanya, menyusul sang adik untuk tertidur sejenak,

...

Iqbaal sudah mendapatkan pesan dari Nichol yang sebentar lagi akan menjadi calon kakak iparnya,-

'Baal, gue sama (Namakamu) udah di dalam jet untuk pulang, mungkin sekitar pukul sepuluh kami sampai,'

Ia tersenyum lebar, bahkan ia sudah mempersiapkan segalanya. Kini Iqbaal sedang berada di dalam kamar tamu yang ada di rumah keluarga besar (Namakamu), yang kini di penuhi akan kehadiran teman-temannya yang kemarin malam ia beritahukan perihal hal ini,

Persiapan kejutan yang akan ia berikan (Namakamu) ini, di bantu juga oleh teman-temannya, yang kini sedang mendengarkan ceritanya, yang bagaimana bisa mendapatkan restu dari seseorang seperti Nichol, hari ini ia benar-benar akan melamar (Namakamu), lalu untuk selanjutnya mungkin akan segera melangsungkan pertunangan mereka dalam waktu dekat

Arena Sexs - Iqnam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang