04. pacar-kepolosan nk

11.1K 237 6
                                    

Happy Reading


Nichol dan (namakamu) pun sampai dan berdiri tepat di hadapan Iqbaal dan Karel, dengan Iqbaal yang masih menampilkan raut wajahnya yang blank, Karel yang merasa baik hatinya dengan santai menyenggol kecil lengan Iqbaal agar segera tersadar yang kini tersentak kaget

"Baal,Rel. Ini benerkan Jurusan Ekonomi Internasional?" tanya Nichol dingin kearah Iqbaal dan Karel dengan dinginnya

Karena tidak kunjung mendapatkan jawaban dengan tanpa berperasaannya Nichol menyentil pelan dahi Iqbaal dan Karel silig berganti dengan jemarinya

Tuk! Tuk!

"Ashh, sakitt anjir, kejem banget sih-Kak"sahut keduanya dan meringis kecil

"Lagian lo berdua,gue nanya malah fokus matanya kemana, gue congkel juga tuh mata, udah pada punya pacar juga"ketus Nichol

"Iya Kak, aelah lo udah kaya yang baru pertama kali masuk kampus aja"sewot Iqbaal dan di angguki oleh Karel

"Gue nanya gitu sama lo berdua, sengaja! Siapa tau lo berdua lupa, kan otak lo berdua rada geser" ledek Nichol dan menoleh pada (namakamu) yang tersenyum kecil yang ternyata juga menampilkan raut datar sepertinya, lalu menoleh lagi pada dua orang di hadapan mereka kala Iqbaal kembali membuka suara

"Hehe by the way-itu siapanya kak? Kok bening"

Seraya tersenyum lebar membuatnya semakin terlihat tampan, bahkan dalam hati kecil (namakamu) memujinya

"Cewek gue! Kenapa? Suka? Halah lo itu udah punya si Zidny yaaa walaupun satu kampus tau lo pinya gebetan banyak"sarkas Nichol

Dan mengaku jika sang adik adalah kekasihnya karena hanya untuk melindungi adiknya itu, agar tidak di lirik oleh orang semacam Iqbaal yang suka jelalatan

"Lho serius cewek lo Kak?, dapet dimana? Kasih tau dong tipsnya-eh Kak,Zidny emang pacar gue tapi-dianya aja maksa minta balikan, ya nggak Rel?"Iqbaal berujar membela dirinya tentu saja Karel sebagai sahabat sejati mengangguk setuju

"Yaa,untuk gebetan, mereka aja yang terpesona sama pesona gue, gini-gini juga gue ketua BEM lhow Kak,"ajunya bangga

Nichol mendengus malas, dan membalas ucapan Iqbaal asal dengan nada ketus

"Dapet dari pabrik sendiri "

"Maksudnya-Kak?, gua gagal paham" tanya Iqbaal bingung seraya mengaruk kepalanya yang tak gatal ,tapi tak di gupris oleh Nichol yang berjalan kearah pintu Jurusan Ekonomi Internasional bersama (Namakamu)

"Ehh anjir, Rel nanti yang di dalem lagi skidipapap sawadikap di geboy ahoy katahuan sama Kak Nichol njir" bisik Iqbaal hebkh pada karel

Yang langsung gelapan sambil melotokan matanya , kemudian mereka berdua buru-buru menyusul Nichol dan (namakamu) lalu berdiri di belakang keduanya

Tanpa mengetuk pintu di hadapannya dengan santai Nichol meraih knop pintu dan membukanya perlahan dengan sorot mata yang kian mendatar dan dinginnya berjalan masuk bersama (namakamu) tanpa memperdulikan sekitarnya

Sedangkan Iqbaal dan Karel masih setia di ambang pintu, menatap dalam Nichol yang bersama gadis yang menurut mereka asing itu, kini sudah berdiri di depan bangku seorang gadis cantik berambut blonde ikal dan cukup panjang, yang saat ini sedang membaca sebuah novel pada genggaman

"Khem" Nichol pun berdehem pelan membuat gadis berambut ikal itu mendongakkan kepalanya dan menaruh novelnya di atas meja untuk melihat siapa yang mengangguk acaranya membaca novel,dan bertapa shocknya dia saat melihat seniornya yang sangat-sangat di puja para gadis yang ada di kampus ini juga dirinya, seseorang sama famousnya seperti Iqbaal

Arena Sexs - Iqnam [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang