Tahun XXX
(Enggak tau tahun brp 😩)Y/N POV
Eren..
itulah nama peranku di dalam mimpi ini.aku duduk di wagon dengan perempuan Asia berambut hitam di sisi kiriku, mikasa.
Dan Armin, laki-laki dengan rambut kuning panjang sebahu di sisi kananku.Kemudian di depanku ada dua orang, lelaki tua yang 'katanya' pendeta dan perempuan berkacamata dengan rambut kuncir berantakan yang ntah siapa namanya.
Mereka sedari tadi membicarakan Titan, dinding, kebenaran, dan ntah apa lagi itu, sejenis politik mungkin? Ntahlah.
Mereka sedang sibuk dengan gagasan-gagasannya. sedangkan aku sedari tadi hanya diam menikmati semilir angin dan suara kuda berlarian, hingga Mikasa menyebutkan nama peranku di mimpi ini.
"Ereh.. , apa kau baik-baik saja?"
Ereh?
Bukanya namaku Eren? apa salah dengar ya?"Ha?! Hmm.. aku baik-baik saja Mikasa" balasku terbata-bata.
"Kau sudah lebih baik Eren?! Apa kau sudah siap untuk berubah menjadi Titan lagi?! Hehe.. aku tidak sabar untuk melihat transformasi mu" Ujar perempuan kacamata dengan ekspresi yang.. err aneh? Semangat? Ah tidak, menyeramkan..
"Err.. aku baik-baik saja" balasku dengan canggung sambil mengusap tengkukku yang tidak gatal.
"Bagus lah kalau begitu.. hehe" balasnya lagi
Karena informasi tersebut aku jadi mendapatkan fakta bahwa tubuh Eren ini bisa berubah menjadi Titan. Ntah bagaimana titan itu, tetapi kuharap itu seperti kekuatan Super.
Ahhh.. senangnya bisa mimpi genre superpower seperti ini, Yeyy!!
.
.
.
.
.
.
SkipTuk.. tuk.. tuk
Suara sepatu kuda yang sedang berlari memenuhi telingaku, tak lupa dengan teriakan semangat orang-orang.
Aku duduk mengendarai kuda yang sedang berlari ini.
Arghh.. pantatku
Aku menyesal karena harus naik kuda seperti ini.Flashback
" Dengan kuda?!" Ujarku panik saat semua orang sudah menaiki kudanya masing-masing.
"Kau kenapa Ereh? Apa masih sakit?" Ujar Mikasa dengan tatapan khawatir.
"Eren, Kau tak perlu ikut bila masih sakit" lanjut Armin sama khawatirnya dengan Mikasa.
Iya, aku juga tidak ingin ikut.
Sebelum aku menjawab kekahawatiran Armin dan Mikasa, Hanji menyelanya terlebih dahulu.
" Kalau begitu aku tid—"
"Kau harus ikut Eren, kau akan sangat membantu kami di sana" ujar Hanji dengan tegas dia atas kudanya.
"Ba-baiklah" balasku sambil berusaha menaiki kuda di depanku
Flashback and
Bergitulah awal diriku berkuda sekarang.
Dan nyatanya berkuda tidak terlalu sulit, hanya saja aku harus menahan bokongku yang sakit.
.
.
.
.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kimi No Namae (ErenxReader)
Fanfiction"Siapa namamu?"ujar Eren dan Y/N bersamaan. ~Selesai~ Otw revisi