War

637 88 4
                                    



2021

Suara kicauan burung mengiringi suasana sepi di pagi hari. Semilir angin sejuk masuk melalui ventilasi-ventilasi kamar.

Y/N masih tertidur di atas ranjangnya yang nyaman sesekali mengubah-ubah posisinya, masih ingin terlelap di kasurnya. Tak berniat bangun seakan kemarin adalah hari yang melelahkan.

Brak

"Kakak bang-"

Sebelum kalimat Krista selesai Y/N seketika melompat dari tempat tidurnya dan segera melihat sekitarnya.

"Ck.. Sial" celetuk Y/N dengan nada resah sekaligus meremas-remas rambutnya.

"Ihh apa sih kak, bikin kaget saja.." ujar Krista ketika melihat kakaknya yang bertingkah aneh dan segera angkat kaki dari kamar.

"Kenapa harus bertukar di saat seperti ini?! Sial!" Gerutunya.

Beberapa menit Y/N tetap dalam posisi awal, duduk di atas ranjang sembari berpikir.

Mendapatkan jawaban, Y/N mulai merebahkan dirinya lagi diranjang dan mencari posisi nyaman untuk tidur. Berharap dengan tidur kembali, Y/N dan Eren bisa langsung bertukar.

Sayangnya, sebelum Y/N terlelap, suara melengking mengganggunya.

"Kakak, udah siap belum?... ihhh jangan tidur lagi!!" Ujar Krista sembari menghampiri kakaknya yang sedang berusaha tidur. Tak lupa Krista juga mengguncangkan tubuh Y/N hingga sang empu terganggu dan menyerah untuk kembali ke tubuh aslinya.

"Arghhh.. iya iya" ujar Y/N kesal sambil menatap sinis adiknya yang kemudian dibalas dengan wajah yang tak kalah sinis oleh Krista.




XXX

Pria dengan perawakan tinggi  dan kuat sedang menatap salah satu prajuritnya yang tertidur. Ekspresi kemarahan tak dapat disembunyikan olehnya. Wajahnya pria itu memerah, rahangnya mengencang, dan kepalan tangan yang semakin erat digenggamnya.

Selang beberapa detik, tendangan keras menghantam Eren yang sedang tertidur, membuatnya terlempar ke sisi ruangan dan membangunkannya bersamaan dengan ringisan yang keluar dari bibirnya.

"Ughh.. sakit" ujar Eren meringis.

"Berani-beraninya kau bermalas-malasan seperti ini...cuih" ujar pria tersebut memandang wajah Eren jijik, sembari meludahkan salvianya ke arah Eren.

Eren yang masih meringis, menatap pria dengan seragam putih di depannya dengan wajah jengkel.

Apa-apaan membangunkan orang dengan cara menendangnya.
Pikir Eren kesal.

"Kau berani menatap ku seperti itu, Huh?!" Ujar pria tersebut dengan seringan. Tanpa Eren sadari, tendangan kedua berhasil meninju wajahnya.

"SEKARANG KEMBALI BEKERJA!!" ujarnya lagi dengan suara keras dan tegas, sembari menunjuk ke arah luar.

Tak mau mendapatkan tendangan lainnya, Eren tanpa pikir panjang langsung menuruti perintah tersebut.

Kimi No Namae (ErenxReader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang