XXX
Eren, semua yang kau lalui kemarin bukanlah mimpi.
Jika kau tak percaya, kau bisa tanya tanggal hari ini kepada Armin dan ingatlah kapan tanggal terakhir yang kau ingat.Ku pikir kita telah bertukar ketika tidur dan bangun dikehidupan lain.
Kau tak percaya? Bingung? Ya, sama sepertiku.
Agar kau tak bingung, aku tuliskan semua yang terjadi hari ini.
(Y/N menceritakan kejadian hari itu)
Ku pikir lebih baik kau simpan buku ini dengan hati-hati, kita tidak tau apa yang akan terjadi jika mereka tau situasi aneh ini.
Tolong rahasiakan ini
.
.
.Begitulah pesan yang Eren baca pagi ini.
Eren dan anggota survey corp angkatan 104 sedang sarapan di ruang makan, tetapi hingga sekarang Eren masih belum menyentuh makanannya.
"Ereh makanlah" ujar mikasa sambil menyodorkan roti ke mulut Eren.
Eren memalingkan wajahnya, menghindari suapan mikasa.
" tidak Mikasa, aku tak lapar" balas Eren."Kau begitu, untukku saja Eren!" Ujar Sasha antusias sambil melihat roti tersebut.
Eren membalas dengan mengangguk setuju.Sedari tadi, Eren hanya memikirkan pesan tersebut sambil menopang dagunya, bertanya-tanya.
Bertholdt dan Reiner ? Itu tidak mungkin !!
Bagaimana mereka bis— penghianat! Karena mereka ib- ibuku mati.
Eren tentu masih tak percaya dengan hal tersebut, tetapi memang begitu faktanya.Bukan hanya Reiner dan Bertholdt yang Eren pikirkan saat ini, melainkan kenyataan yang ia dapat mengenai mimpinya.
Nyata katanya..
dimana itu? Dimana aku kemarin?
Bukankah hanya manusia di dalam tembok yang masih bertahan?!
Pikir Eren geram, dan dia mulai mengencangkan rahangnya."Kami, kami disini menderita dan kau- kau dan yang lainnya hidup bebas seperti itu..?" Ujar Eren lirih, tanpa sadar Eren mengepalkan tanganya.
Mendengar itu, Armin yang duduk tepat di sebelahnya menepuk pundak Eren dengan wajah bertanya.
Bersamaan dengan itu, Hanji datang dan membawa Eren ke ruangannya.
.
.
.
Skip
.
.
." jadi Eren, bagaimana kau bisa menyuruh para Titan itu pergi ? Apa Reiner dan Bertholdt berbicara sesuatu yang penting? Kenapa kau tidak bisa berubah menjadi Titan saat itu?" Tanya hanji bertubi-tubi. Sambil menatap Eren dengan mata berbinar.
"Huh?! Errr.. Sebentar.." ujar Eren sambil berpikir sejenak dan mengingat pesan yang ada di buku.
" Hmm maaf hanji-San , tapi aku tidak mengingatnya, maafkan aku" ujar Eren sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Hmm baiklah , tetapi bila kau mengingatnya katakan padaku ya Erennn!!" Ujar Hanji menaikkan suaranya bersemangat sambil memberikan izin Eren untuk pergi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kimi No Namae (ErenxReader)
Fanfiction"Siapa namamu?"ujar Eren dan Y/N bersamaan. ~Selesai~ Otw revisi