XXXY/N POV
Sudah kesekian kalinya aku terbangun di kamar dengan ranjang kayu dan kasur yang keras ini, suasana dan aroma yang sangat berbeda dengan kamar di rumahku, tetapi ntah kenapa memberikan kenyamanan tersendiri. Ya, aku nyaman di sini, ditambah dengan sapaan pagi yang selalu dilontarkan Armin setiap aku bangun,
"Selamat pagi Y/N Smith" sapa Armin dengan senyum cerah bagai matahari pagi.
"Pagi jugaaa Armin.." balasku dengan ceria.
Berbicara mengenai Armin, Sejak aku memberitahu semuanya ke Armin tentang apa yang terjadi denganku dan Eren , kami menjadi lebih akrab satu sama lain. Tentunya Eren juga tahu akan hal itu, ia sedikit takut dengan konsekuensinya, untunglah Armin meyakinkannya dan benar-benar menjaga janjinya untuk tidak menyiarkan informasi tersebut. Pertemananku dan Armin juga sudah berjalan 3 bulan hingga sekarang.
"Siap untuk latihan Y/N?" Tanya Armin.
"Ya aku siap!" Balasku sembari bersikap hormat dengan menaruh kepalan tangan tepat di jantungku, seperti selogan yang selalu diucapkan kapten Erwin, yaitu "SHINZOU WO SASAGEYO".
Ntahlah, setelah mengingat selogan itu aku jadi bersemangat latihan manuver pagi ini.Aku berlatih manuver hampir setiap bangun di tubuh Eren. Untuk menghindari kecurigaan, aku latihan mulai di pagi buta dan selesai sebelum para cadet lainnya bangun. Dibantu dengan Armin, aku sudah lancar menggunakannya sekarang.
"Y/N, Di depan mu!!" Teriak Armin memperingati.
"Huh?!—"
Bruk
Tepat saat ku tersadar dengan pikiranku, tubuhku dengan kecepatan tinggi menabrak salah satu pohon dan langsung meluncur ke tahan.
"Arghhh.. punggungku" ucapku meringis, bersamaan dengan itu, tubuhku mengeluarkan asap, tanda sedang dalam proses penyembuhan.
Sebenarnya sudah banyak sekali kecelakaan ketika belajar manuver, tetapi untunglah tubuh Eren ini bisa beregenerasi dengan cepat.
"Y/N! Kau baik-baik saja?" Ujar Armin sambil berlari ke arahku khawatir.
" Seperti biasa Armin, aku baik-baik saja" balasku sembari menyunggingkan senyum.
"Sebaiknya kita sudahi latihan hari ini, sudah 2 jam kau latihan."
"Ya kau benar, ayo kita sudahi latihan hari ini"
Kami pun kembali ke markas.
Bicara mengenai markas, setelah bergabung dengan levi squat, markas kami di pisahkan ke rumah kecil di dekat hutan, hal tersebut bertujuan untuk melindungi Eren dan Historia. Akan tetapi, Kini kami telah kembali ke markas utama dikarenakan ancaman telah usai, ditambah kenyataan bahwa Historia merupakan pewaris kerajaan yang sesungguhnya.
Saat itu yang berada di tubuh ini adalah Eren sendiri, ia menceritakan semuanya kepadaku tentang kejadian hari itu ,kebenaran di tembok ini, kebenaran bahwa ayahnya yang membunuh keluarga reiss dan memakan founding Titan, membuatnya semakin terpuruk. Tulisannya memancarkan kesedihan di dalamnya, walaupun ia makin termotivasi untuk terus mengejar mimpinya, tetapi tetap saja.. ada rasa sakit dan sedih di dalamnya. Entah kenapa, aku merasakan hal itu.
Jujur saja, setelah mengenal Eren, aku sangat-sangat ingin bertemu dengannya secara 'personal', berbicara denganya, berteman denganya. Tetapi hal tersebut hanya bayangan kosong karena kita selalu bertukar dan tempat kita berbicara hanya tercurah secara tulisan di buku diary masing-masing.
Dilihat dari ambisinya dan pilihan kata yang ia tuliskan, aku mengenalnya sebagai sosok yang pekerja keras, ambisius dan pemimpi tinggi.
Ia juga telah bekerja keras ketika berada di tubuhku, seperti, mencatat pelajaran yang di berikan walaupun dia tidak mengerti apapun. Dan tanpa diragukan lagi, ia sudah membuat banyak prestasi di Ekskul gymnastict akhir-akhir ini dan tentunya aku bangga akan hal itu , hihi.. terima kasih Eren.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kimi No Namae (ErenxReader)
Fanfiction"Siapa namamu?"ujar Eren dan Y/N bersamaan. ~Selesai~ Otw revisi