Yo~
ini Chapt pertama yaa..
Kalian jangan lupa vote lagiii ^_^See you~
~JanganLupaFollowAkunSaya~
~HappyReading~Atas paksaan member WayV akhirnya semua member Nct tidur bersama di ruangan yang berada di lantai 2, dimana atap rumah bisa diganti dengan kaca. Menampilkan ribuan Bintang di langit malam yang cerah kala itu.
Haechan tersenyum senang, ia kini berbaring diapit oleh Ten juga Hendery. Mana mau member 127 ataupun Dream tidur didekatnya, ia sudah bersyukur mereka setuju untuk tidur bersama di ruangan yang sama.
"Woah... Indah..." gumam Renjun yang dapat didengar semua member dikarenakan keadaan yang hening.
"Lihat! Ada Bintang jatuh!" Jaemin memekik senang, tangannya terangkat menunjuk langit. Jisung mengikuti arah jari lentik sang kakak. Ia terpana.
"Ayo buat permintaan!" seru Chenle diangguki semua orang, mereka memejamkan mata sebentar lalu membukanya kembali.
"Apa yang kalian minta?" tanya Lucas memecah keheningan, namun tak ada yang menjawab. Mereka tengah berpikir, haruskah mereka mengatakannya?
"Itu rahasia hyung... Hahahaha." Renjun tertawa diikuti yang lain, Haechan hanya tersenyum singkat.
Ia melirik jam dinding, 11 malam KST. Haechan menghembuskan nafasnya pelan, ia merasakan pening yang amat hebat. Dari tadi keringat dingin tak berhenti mengalir di pelipisnya.
Ten dan Hendery dengan sabar dan penuh perhatian selalu mengelap keringatnya, Haechan tersenyum lembut.
"Haechan merasa mimpi, bisa tertidur bersama kalian semua..." Haechan mengeluarkan suaranya, seketika semua orang diam. Merasa malas untuk meladeni ocehan tak bermakna anak itu.
"Cih, kalo bukan paksaan Kun hyung mana mau aku tidur satu ruangan denganmu." Renjun dengan dingin mengatakan semua itu, Jeno disisinya hanya diam.
"Renjun, perhatikan nada bicaramu." Kun menegur Renjun membuat anak itu mendengus, lagi dan lagi Haechan hanya mampu tersenyum.
"Hyung, peluk..." Ten menatap Haechan sendu lalu segera memeluknya, ia dengan sepenuh hati menyalurkan kehangatan untuk sang adik yang sudah ia anggap seperti putrinya sendiri.
Haechan lebih pantas dikatakan seorang Putri dibandingkan putra, itu karena ia sangat manis.
"Cih, manja!" decih Chenle, suaranya yang keras mampu di dengar oleh semua orang.
"Apa sakit?" tanya Ten menyadari perubahan wajah Haechan yang seperti tengah menahan sakit, namun anak manis itu menggeleng.
"Winwin hyung... Ayo nyanyikan lagu pengantar tidur..." Jungwoo merengek, Winwin yang tengah fokus pada Haechan tersentak.
"Benar... Bernyanyilah Win... Aku juga tak bisa tidur..." Yuta ikut meminta dan Winwin menghela nafas.
"Hyung akan bernyanyi? Woahh..." Mark nampak antusias, ia segera memperbaiki posisi tidurnya dengan benar.
"Baiklah, aku akan bernyanyi."
Winwin bernyanyi lagu pengantar tidur membuat beberapa orang terlelap, Taeyong yang ada di sisi Jisung tersenyum. Melihat magnaenya mulai menutup mata untuk istirahat.
"Kau tak tidur?" tanya Jaehyun pada Johnny yang sedang melamun, pria itu tersentak.
"Hahh... Aku tak bisa tidur, entah kenapa perasaanku tak enak..." lirihnya, matanya kini beralih pada Haechan yang ada dipelukan Ten.

KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir....! |HAECHAN|
FanfictionAkhir? Semua berakhir begitu saja. Haechan kehilangan semuanya dalam sekejap. Konspirasi ini merenggut hidupnya. Jangan tanyakan, mengapa Haechan masih bertahan. . . . Kalian ingin tahu bagaimana cerita menyedihkan ini mengalir? Siapkan tissue...