EPS.22

38 6 0
                                    

Sebelumnya, aku mau bilang. Part awal di sini seharusnya dimasukin di episode sebelumnya, tapi aku lupa masukinnya😭

Oke deh gpp, kita masukin di sini. Oke kalian bisa lanjut baca. Happy reading!

____

"Huhhhhhh.. sampai rumah juga" Ten menghela nafasnya saat membanting tubuhnya di kasur

"Oh iya MinSoo!" Ten kembali bengkit dan mencari nomor MinSoo dan memulai penggilan video

"Sayangg!!!!" sapa Ten saat mereka sudah terhubung

"Gak usah teriak teriak sayaaang" MinSoo ampe merem karena kaget

"Hehe iya gak gitu lagi"

"Kamu kenapa masih pake baju itu? Bukan pake baju tidur? Kamu baru pulang ya? Trus blum mandi? Iya kan?" tanya MinSoo curiga

"Opps ketahuan hehe" malah senyam senyum anaknya

"Uda kubilang berapa kali. Kalo mau teleponan, kamu harus mandi dulu sayang"

"Tapi aku uda kangen banget sama kamuuuuu" rengek Ten

"Gak gak, kamu mandi dulu baru kita lanjut. Aku tutup dulu, nanti telepon lagi ya.. bye"

Tut. Teleponnya dimatiin langsung sama MinSoo

"Yaaah dimatiin. Yauda mandi dulu"

.

"Sayang!! sayang!!" panggil Ten ketika teleponnya tersambung dengan MinSoo, kali ini telepon biasa aja bukan vidcall

"Apa sih? Tumben banget telepon siang?" tanya MinSoo yang baru saja selesai melayani pelanggan

"Ini loh tadi aku dapet banyak tawaran event, photoshoot sama acara tv! Terima gak ya?" tanya Ten

"Hah?!" MinSoo terlonjak kaget sampe diliatin semua orang yang ada di cafenya :)

MinSoo lalu meminta maaf ke mereka.

"Serius kamu?" tanya MinSoo yang sudah berpindah tempat ke ruangan staff

"Iyaa"

"Terima lah! Ini justru kesempatan bagus buat kamu sayaang" ucap MinSoo

"Tapi kalo aku terima, makin lama dong aku pulang ke Korea" balas Ten lesu

"Ten, denger ya.. kerjaan kamu di sana lebih penting daripada di sini Ten. Kamu di sana lebih lama juga gpp kok. Lagian gallery yang di Korea juga uda ada yang ngurus. Aku juga kalo ada waktu sering ke gallery kamu buat liat liat keadaan di sana. Jadi kamu di sana fokus sama kerjaan kamu. Dan soal tawaran itu, kamu harus terima. Tapi terima yang semampu kamu ya. Jangan sampe kecapean juga. Oke?"

"Beneran gpp?"

"Iya gpp"

"Aku yang keberatan" rengek Ten lagi

"Ten"

"Iya iya aku dengerin kamu"

"Pinter. Uda dulu ya. Bye sayang"

TEN-HOUSEMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang