EPS.23

32 8 0
                                    

"Ige mwoya(ini apa)? Kenapa ada banyak bunga di sini" tanya Mark yang baru saja datang ke rumah MinSoo bawain semangka tentunya.

"Dari siapa ini? Fans kamu?" tanya Mark lagi sambil melihat bunga-bunga yang sudah berada di beberapa vas, ada juga yang masih dalam buket atau keranjangnya.

"Dari Ten" jawab MinSoo

Iya, emang ada banyak. Selama seminggu ini Ten tiap hari ngirimin bunga dengan jenis yang berbeda-beda.

Dia juga tetep nyelipin surat. Isi suratnya random banget. Ten sering menceritakan tentang hari-harinya ke MinSoo.

"Kamu belum maafin dia? Wow, i think he is going to be crazy if you still don't forgive him" kata Mark

"I don't know Mark. Dia uda sering minta maaf lewat surat dan bunga-bunga ini. Tapi aku masih blum bisa maafin dia, or maybe aku takut ketemu dia" jawab MinSoo

"Jangan begini Soo. I know you really love him. And i know he loves you more. Kamu gak boleh terus terusan gini. Kasian Ten. Aku tau dia salah karena terlalu sibuk dengan kerjaan dia selama ini. Tapi kamu sendiri juga pernah bilang kan? Kalo kamu gak mau egois dan mau ngedukung semua pekerjaan dia"

"Iya... tapi-"

"Kamu tau gak? Waktu kamu sakit beberapa bulan lalu? Kamu bilang dia sama sekali gak ngechat kamu atau telepon kamu di hari itu kan? Awalnya dia memang gak tau. Tapi XiaoJun kasi tau dia. Pas dia tau, dia langsung panik dan ngespam chat dan call ke aku, nanyain kabar kamu. Iya benar, dia emang gak hubungin kamu. Tapi dia nanya ke aku tentang keadaan kamu tiap jam sampai aku sendiri kesel. Pas aku nanya, kenapa dia gak tanya langsung aja ke kamu. Dia bilang dia gak mau ganggu istirahat kamu. Bahkan dokter yang ngobatin kamu itu dokter keluarganya Ten, Soo. Itu semua dia lakukan buat kamu. Dia sayang banget sama kamu" kata Mark

"K-kamu serius? Dokter itu suruhan Ten? Tapi kenapa kamu gak kasi tau aku dari awal Mark?"

"Aku uda mau kasi tau kamu, tapi dia yang gak ngizinin aku Soo"

MinSoo menghela nafas. Dia merasa bersalah karna sempat marah ke Ten soal itu. Dia mengira Ten tidak peduli lagi dengan dia. Tapi ternyata Ten sangat peduli dengannya.

"Aku jadi ngerasa bersalah sama Ten, Mark.." ucap MinSoo

"Karna itu kamu harus cepat maafin Ten dan minta maaf ke dia juga Soo"

"Aku masih belum berani ketemu dia Mark"

"Kemana MinSoo yang katanya sangat ingin bertemu dengan Ten? Kenapa saat Ten sudah berada di dekatnya, MinSoo tersebut menghilang?"

"I don't know"

"Sudahlah, capek banget ngurusin kamu. Mending makan semangka"

.

"Loh jaem kamu kok ke sini?" tanya MinSoo ketika melihat Jaemin yang datang ke cafe.

Oh iya, btw Jaemin uda gak kerja di cafe MinSoo lagi ya. Dia uda punya cafe sendiri.

"Pengen nganter nuna pulang hehe"

"Tiba-tiba banget? Kok gak ngabarin daritadi?"

"Pengen aja" cengir Jaemin

"Haha, yauda deh kamu tunggu ya. Nuna uda mau selesai"

"Oke, aku tunggu di luar ya"

.

"Yuk, jaem"

MinSoo dan Jaemin berjalan berdua ke parkiran.

Jadi, selama ini tuh, Jaemin sama MinSoo emang sering ketemuan dan makin deket. Oke mungkin lebih tepatnya bukan MinSoo sama Jaemin aja, tapi MinSoo, Jaemin, Renjun, Jeno, Haechan, Ryujin, Mark, dan Yura. Ga tau sih kenapa, tapi tiba-tiba aja mereka jadi sering keluar bareng, makan bareng, dan lain lain. Jadi mereka ber-8 itu sekarang uda kayak jadi se-geng juga sekarang. Ngertikan? Oke lanjut.

TEN-HOUSEMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang