BONCHAPT. 2

66 5 0
                                    

-8 tahun kemudian-

"Sayang.." panggil Ten memeluk MinSoo dari belakang saat sedang memasak

"Eh? Jangan gini dong, aku lagi masakkk" kata MinSoo membalikkan badannya

"Ga mau lepas sampe dapet morning kiss" Ten memajukan bibirnya

"Ck, bayi besar!" MinSoo berjinjit dan mendekatkan mukanya ke Ten tapi belum juga nempel

"Eomma aku lapar?" seorang anak yang baru saja bangun tidur bahkan masih mengucek-ngucek matanya lalu duduk di meja makan

"Ih Theo, kamu ganggu aja deh. Padahal uda mau nempel tadi" kesal Ten berjalan ke anaknya itu

"Apa yang mau nempel appa?" tanya Theo yang masih polos

"Ngga ada kok the.. kita makan dulu yuk, eomma uda siap nih" kata MinSoo

"Eomma appa" panggil Theo saat mereka sedang makan

"Kenapa sayang?" tanya MinSoo

"Hari ini bu guru suruh bawa kedua orang tua ke sekolah. Hari ini ada acara pertunjukan bakat" kata Theo

"Loh kok baru sekarang kasi tau eomma appa?" tanya Ten

"Lupa appaaa. Eomma appa bisa dateng kan?" tanya Theo berharap eomma appa-nya bisa hadir

"Bisa gak yaa" Ten ingin menjahili anaknya

"Ayo donggg bisaaa pasti bisa" bujuk Theo

"Appa bisa kok sayang, eomma gimana? Pasti bisa lah ya, ga usah tanya lagi. Hari ini kita berangkat ke sekolah bareng ya berarti? Kamu kalau uda siap makan ganti baju ya sayang, Theo biar aku yang urus nanti" kata Ten

"Oke" balas MinSoo
"Kamu mau nunjukin bakat apa hari ini?" tanya MinSoo ke anaknya

"Dance!" jawab Theo

"Emangnya kamu bisa?" tanya Ten, wah wah meremehkan anaknya sendiri

"Bisa dong appa! Aku paling jago dance!" balas Theo

"Oh ya? Kamu kok gak pernah nujukin ke eomma appa?" tanya MinSoo

"Hehe, aku malu" jawab Theo

"Kenapa malu? Lain kali, kalo kamu suka sesuatu kasi tau eomma appa ya sayang" ucap MinSoo mengusap kepala anaknya

"Appa masukin kamu ke kelas dance mau gak sayang?" tanya Ten

"Mau!" antusias Theo

"Nanti appa cariin ya" kata Ten tersenyum ke anaknya

.

"Appa" panggil Theo saat mereka sudah berada di dalam mobil

"Kenapa Theo?" sahut Ten yang sedang menyetir

"Appa tau ga, kalo di sekolah aku, ada banyak foto lukisan appa!" ujar Theo

"Serius kamu?" tanya Ten

"Iya!" Theo mengangguk
"Aku sering bilang ke temen-temen kalo yang ngelukis itu appa. Tapi mereka gak percaya. Terus, ada eomma dari temen aku bilang, kalo aku itu masih kecil jadi suka bermimpi. Padahalkan emang appa yang ngelukis" Theo mendengus sebal dan melipat tangannya di dada

"Jadi maksud kamu pengen banget appa datang karena pengen temen-temen kamu tau kalo appa, beneran appa kamu?" tanya Ten

Theo mengangguk polos

"Liatlah anakmu" kata Ten

"Anakmu juga!" balas MinSoo lalu mereka tertawa melihat Theo

.

"Teman-teman!" panggil Theo berlari menghampiri teman-temannya yang sedang berkumpul

"Theo, jangan lari sayang" ucap MinSoo lalu berjalan mengikuti Theo di belakang bersama Ten

"Theo!" teman-teman Theo menyapa

"Ya ampun bukankah ini pelukis itu? Benarkan? Chittaphon?" tanya seorang orang tua murid

"Iya benar" Ten membalas dengan senyuman

"Astagah, maaf saya mengira kalau anakmu hanya berimajinasi menjadi anakmu, ternyata Theo beneran anak dari anda" kata orang tua murid yang masih kagum

"Haha tidak apa" kata Ten

"Liatkan teman-teman? Ini appaku" Theo memeluk Ten

"Jangan sombong sayang" ucap Ten

"Ajaran kamu itu Ten" bisik MinSoo, bener juga

.

"Theo Theo Theo!" sorak Ten ketika sudah giliran Theo untuk naik ke panggung

"Ten jangan malu maluin dong banyak yang liat ih" bisik MinSoo

"Ih kenapa, anak kita mau tampil ini. THEO!!" sorak Ten lagi

-skip selesai acara-

"Anak appa!! Kamu jago banget narinya" Ten menggendong Theo

"Ih appa jangan gendong-gendong maluuuu. Theo uda SD..." kata Theo

"Wah kamu
Nnmentang-mentang uda SD ga mau digendong lagi nih ya. Belagu banget kamu. Appa ngambek ah" Ten menurunkan Theo dari gendongannya

"Jangan malu-maluin ah. Theo jago banget dance-nya tadi siapa yang ngajarin, hm?" tanya MinSoo ke Theo

"Mark samchon!" kata Theo

"Hah? Sejak kapan?" tanya MinSoo

"Setiap kalian nitipin Theo ke gw dong. Theooo" Mark memeluk Theo

"Samchon!"

"Dih sejak kapan juga kamu ada di sini?" tanya MinSoo

"Sejak tadi. Masa keponakan aku tampil, tapi aku gak dateng?" jawab Mark melepas pelukannya dari Theo

"Ohh" balas MinSoo dan Ten bersamaan

"Theo laper eomma!" kata Theo

"Kamu laper sayang? Ayo kita makan sama-sama, sama Mark samchon juga ya. Kamu bisa kan Mark?" tanya MinSoo

"Apa sih yang ga bisa buat Theo"

"Mina ngga masak?" tanya MinSoo

Mina ini istrinya Mark ya.

"Ngga, dia lagi nemenin Kia, Kia agak gak enak badan hari ini. Tadi uda dibawa ke klinik anak cek sih, katanya cuma demam biasa jadi gak usah khawatir" kata Mark

Kia ini anak Mark

"Cepet sembuh ya, Kia-nya" ucap Ten

"Kia sakit? Ih Theo mau jenguk dek Kiaa" ucap Theo

"Kamu mau ngejenguk Kia? Nanti setelah makan kita jenguk Kia ya sayang. Yauda yuk kita pergi makan" Mark menggandeng Theo

"Kita makan ke cafe Jaemin samchon ya!" minta Theo

"Oke sayang" jawab Ten

END

Kayaknya ini last bonchapt? Mungkin.

Nanti kalo ada ide lagi kutambahin deh.

Jangan lupa vomment⭐💬

Thank you❣

TEN-HOUSEMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang