EPS.27

33 8 0
                                    

"Turun aku bilang!"

"Fine!" Ten pun langsung turun. Dilihatnya mobil miliknya yang mungkin sekarang bisa dibilang menjadi milik MinSoo itu pergi meninggalkan rumahnya.

Ten yang sudah keluar dari mobil itu hanya menatap kepergian mobil itu dengan muka marah. Tiba-tiba dia tersadar

"Lo ngapain sih Ten?! Kok malah turun?! Bodo ah gw masih marah!" oh sungguh orang tolol seperti ini kenapa harus ada di dunia, dia malah ingin melanjutkan acara ngambeknya, bodoh banget

Ten segera masuk ke dalam rumahnya dengan membanting-banting pintu sampe para maid ketakutan, pengen nanya tapi takut disemprot sama si bos.

Ten langsung masuk ke kamarnya yang sekarang sudah kembali berada di lantai atas. Dia mengambil handuk dan baju ganti lalu masuk kamar mandi dan mandi.

Keluar dari kamar mandi dia membaringkan tubuhnya di kasurnya yang luas itu.

Ia terus mengecek handphonenya, mana tau tiba-tiba MinSoo mengabarinya.

"Bodoh, lo baru buat pacar lo marah, tapi malah berharap dikabarin"

*baru sadar pak? (author)*
*kalo iya kenapa?! (ten)*
*ga papa sih, orang ganteng mah bebas. tapi anda jangan berani-berani memarahi saya ya pak, ntar gak saya buat baikan tau rasa lo pak (author)*
*ya ampun maaf dong thor, jangan gitu, becanda aja tadi (ten)*
*loh? terserah saya dong, kan ini cerita saya yang buat, kok anda yang ngatur?😏 (author)*

Oke lanjut, kok malah jadi sesi author sama Ten ngomong dah. LANJUT LANJUT, oke kita lanjutkan.

Ten menuruni tangga dan mendudukkan dirinya di sofa ruang tamunya yang besar itu.

Ten menggigit jarinya. Ia takut terjadi apa-apa dengan MinSoo, apalagi tadi ia melihat mobil yang dikendarain oleh MinSoo melaju dengan sangat cepat seperti tadi, ketika ia masih berada di dalam mobil.

Ten mulai berdiri dari duduknya lalu berjalan bolak balik seperti setrika sambil sekali-sekali mengecek ponselnya. Cukup lama sampai ia tak tahan lagi, ia lalu mulai memberanikan diri untuk menelepon MinSoo.

Sekali

Dua kali

Tiga kali

Empat kali

Tetap tidak ada yang mengangkat. Hanya ada dua kemungkinan, pertama, MinSoo emang tidak mau mengangkat teleponnya karna marah. Kedua, oh dia sungguh tak mau memikirkan hal gila seperti ini, kemungkinan kedua ini adalah MinSoo benar benar kenapa-napa

'TIDAK! ITU TIDAK AKAN TERJADI!'-batin Ten menepis segala pikiran tentang hal itu

"Ten, ini minum dulu. Kamu kenapa? Di mana non MinSoo?" tanya Kang ahjumma yang membawakan secangkir teh dan meletakannya di meja

Ten langsung duduk kembali di sofa dan memasang muka berpikir lalu melirik ke Kang ahjumma, hingga Kang ahjumma mengernyitkan keningnya bingung. Lalu Ten kembali menunduk dan mengerang frustasi dan mencengkram kuat rambutnya.

"Kamu ada masalah apa? Berantem sama non MinSoo ya?" tanya Kang ahjumma mulai mengulurkan tangannya ke punggung Ten untuk menenangkannya lalu Kang ahjumma menyodorkan cangkir teh itu ke Ten.

Ten akhirnya menerima teh itu dan meminumnya dengan pelan, ya kali langsung diseruput habis, yang ada tuh lidahnya kebakar panas.

"Tadi aku buat MinSoo marah.." ucap Ten mulai menceritakan semuanya ke Kang ahjumma, awal mula dia marah sampe membuat MinSoo yang menjadi marah

"Dari yang kamu ceritain, ahjumma sama sekali tidak merasa non MinSoo salah. Kamu harusnya menjelaskan ke non MinSoo kenapa kamu marah, biar dia tau apa masalhnya. Cepat kamu samperin non MinSoo jangan hanya lewat telepon" saran Kang ahjumma

TEN-HOUSEMATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang