00

21.6K 985 36
                                    

*WARNING*
Flo kasih peringatan ya, ini bukan maksud menyingung keyakinan mana pun.
Ini hanya murni ide Flo.
Ini hanya fiksi dan jangan anggap serius, jadi kalau tidak sesuai dengan ajaran pembaca sekalian Flo minta maaf.. sekali lagi ini hanya FIKSI.
Kalau tidak tertarik silahkan baca cerita lain. Terima kasih~

_______
___________

Aku punya banyak dosa.

Nakal sejak kecil.
Melawan kedua orang tua hingga melukai ibu ku.

Aku membuatnya menangis.

Aku meninggalkan rumah saat berusia 16 tahun.

Aku memutuskan berhenti sekolah dan bergabung bersama teman-teman jalanan.

Terjerumus pergaulan bebas bahkan memuaskan diri dengan berhubungan sex sesama jenis.

Menjual obat-obatan bahkan menjadi lelaki panggilan agar mendapatkan uang untuk bertahan hidup.

Aku merasa ini lah hidup, ini lah surga.
Tapi semakin hari, rasanya aku semakin jenuh dan mulai berpikir apakah ini keputusan yang benar ?

Hingga suatu hari.
Aku melihatnya.

Dia begitu bersinar dan terlihat cerah di antara banyak orang.

Senyuman yang ramah juga tutur kata yang baik.

Aku mulai tertarik bagaikan seorang penguntit...
Sehari, dua hari bahkan sebulan aku terus memperhatikannya.

Dia selalu datang ke toko yang sama untuk membeli buah.

Karena rasa penasaran akhirnya aku memberanikan diri mengikutinya.

Langkah kaki ku berhenti saat dia berjalan masuk ke halaman gereja di sebuah pedesaan yang tidak terlalu jauh dari kota.

"Apa dia penjaga disini ?" Gumam ku pelan.

Aku berjalan masuk melihat sekitar.
Dengan lancangnya aku menginjakkan kaki penuh dosa ku untuk masuk ke dalam bangunan suci ini.

Ku buka pintu lumayan besar itu lalu menatap isi ruangan.
Ini pertama kali dalam hidup ku aku menginjakkan kaki disini.

Aku bisa melihat kursi kayu yang tersusun rapi, serta altar juga bentuk salib yang terlihat jelas di atas altar.

Saat aku sibuk dengan lamunan ku, seseorang terlihat berjalan masuk dengan jubah hitamnya.

Kami saling bertatapan dimana dia berdiri di dekat altar.
"Ah, maaf.. tapi hari ini tidak ada ibadah.." katanya dengan senyuman kecil.

Deg!
Entahlah dada ku terasa berdebar kencang.

"Ma-maaf, ku pikir hari ini ada ibadah" kata ku gugup, dia pasti menatap ku aneh.

Tapi pikiran ku salah.
"... aku tidak bermaksud mengusir mu, bila kamu datang kemari.. ku rasa kamu mendapat panggilan dari hati mu.." dia mendekat lalu menyentuh tangan ku.

"...apa kamu mau berdoa bersama atau mau ke meja Kudus untuk bicara tentang hari mu ?" Dia terus tersenyum ramah.

Aku tidak pernah melihat seseorang bicara selembut dan seramah dia.

Seolah terhipnotis.
Aku mengiyakan ajakannya.

Dan hari itu.
Aku sudah membuat dosa terbesar dalam hidup ku.

Aku jatuh cinta pada seorang imam.
.
.

Bersambung ...
.
.

Flo mencoba cerita yang sedikit berbeda.
Semoga tertarik ya 😅🏳️

(Tamat) Father (BL 17+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang