"Ugh!" Antonius menyentuh kepalanya yang terasa sangat sakit, dia berusaha bangun.
"Hah.. seharusnya aku tidak minum sebanyak itu, kepala ku sakit" gumam Antonius.
Tangan Antonius bergerak dan tidak sengaja menyentuh sesuatu di dekatnya.
Saat Antonius menoleh, dia sangat terkejut melihat Nataniel berbaring dengan tubuh setengah telanjang.
Antonius mengusap matanya berkali-kali, dia melihat sekitar.
Rasa terkejut Antonius semakin menjadi-jadi saat tau dimana mereka berdua saat ini."Apa yang ku lakukan disini ?!" Antonius memasang bajunya juga mengancing celananya yang terbuka.
Antonius melihat wajah Nataniel.
Kedua matanya sembab, bibirnya terluka juga ada memar merah di kedua tangan Nataniel.Antonius mencoba mengingat kejadian malam tadi, setelah dia pergi dari rumah Nataniel dia mampir untuk minum di bar.
Yang terakhir Antonius ingat, dia memaksa Nataniel tapi Antonius lupa apa saja yang sudah dia katakan pada Nataniel.
"Mm.." Nataniel membuka matanya.
"Ka-kamu sudah bangun ?" Tanya Antonius.
Nataniel menatap Antonius lalu mencoba duduk.
"Ja-jangan paksakan diri mu" kata Antonius mencoba menolong Nataniel tapi Nataniel dengan cepat menepis tangan Antonius."Jangan menyentuh ku"
Nataniel menarik jaketnya lalu menutup tubuh bawahnya.Dengan langkah tertatih, Nataniel mencoba kembali ke rumahnya.
"Nataniel, a-aku bisa mengendong mu" kata Antonius masih terus mengikuti Nataniel, raut panik terlihat jelas di wajah Antonius.Saat keduanya tiba di depan rumah, Nataniel menatap Antonius tajam.
"Kau tau, seumur hidup ku.. aku tidak pernah membenci orang lain bahkan pada kedua orang tua ku yang sudah menelantarkan aku di panti asuhan.. aku selalu bersyukur masih bisa hidup di dunia ini dan tidak mau menyalahkan siapa pun untuk takdir ku.. " Nataniel melepas tangan Antonius dari knop pintu rumahnya.
".. tapi sungguh perbuatan mu di tempat suci sangat tidak pantas.."
".. untuk pertama kali, ku katakan ini.. " mata Nataniel berkaca-kaca.
".. aku membenci mu, jadi ku mohon jangan ganggu aku lagi.. kembali lah seperti saat kita tidak saling mengenal"
BAM!
Nataniel menutup kasar pintu rumahnya.
Antonius terdiam untuk beberapa saat, dia cukup syok mendengar kalimat barusan.
Dia menyentuh pintu rumah Nataniel.
"Maaf .. ku mohon, aku minta maaf.. aku tidak bermaksud melakukan hal seperti itu.. Nataniel, aku tau kamu mendengar ku.."".. aku membutuhkan mu, ku mohon.. aku tau aku salah, Nataniel.. akan ku lakukan apapun untuk menebus kesalahan ku"
Nataniel duduk di depan pintu, dia menutup mulutnya. Air mata Nataniel keluar membasahi wajahnya, sesak di dada terasa menyiksa.
Tubuhnya juga sakit, Nataniel merasa sangat hina sudah melakukan hal yang tidak pantas di tempat suci.
Dia merasa inilah dosa terbesar yang pernah dia lakukan.
.
.Bersambung ...
KAMU SEDANG MEMBACA
(Tamat) Father (BL 17+)
RandomAku punya banyak dosa. Tapi apa kau mau mendengar salah satu pengakuan dosa ku Bapa ?