12

3.8K 448 10
                                    

Antonius berjalan menyusuri jalan menuju kearah desa dimana Nataniel berada disana.

Tapi saat Antonius tiba, dia bisa melihat seorang wanita cukup berumur bicara dengan Nataniel.

Keduanya saling melempar senyum.
Saat wanita tadi berbalik kearah mobilnya, Antonius cukup terkejut melihat wajah wanita paruh baya tadi.

"Mama.." gumam Antonius pelan.

Entah apa yang terjadi, spontan wanita tadi menoleh kearah Antonius dimana dia berdiri cukup jauh dari halaman gereja.

Wanita tadi berlari pelan kearah Antonius, keduanya saling bertatapan.

"An-Antonius.." kata wanita tadi dengan suara bergetar.
".. kamu Antonius kan ?"

Antonius membuang muka.
"Bukan" jawabnya singkat.

"Tidak mungkin, aku mengenal mu.. aku mengenal putra ku!" Kata wanita tadi mencoba menyentuh Antonius.

"Sudah ku katakan bukan!!" Antonius menepis tangan wanita ini hingga dia terduduk di tanah.

Nataniel yang melihat hal barusan bergegas menolong wanita tadi.
"Apa yang kamu lakukan ?! Sikap mu sungguh keterlaluan!" Nataniel menatap Antonius kesal.

Antonius sebenarnya tidak bermaksud melakukan hal seperti itu, hanya gerakkan refleks.

"Tidak apa-apa, aku baik-baik saja" kata wanita tadi lalu kembali berdiri di bantu oleh Nataniel.

Wanita tadi menarik pelan lengan baju Antonius.
"Baiklah kalau kamu mengatakan , kamu bukan putra ku.. tapi hati kecil ku berkata kamu memang Antonius.." wanita tadi tersenyum.

".. kamu tau, mama sangat merindukan mu nak.. mama berusaha mencari mu, tapi saat itu keadaan kita juga sulit.. mama minta maaf tidak sepenuhnya bertanggung jawab sebagai orang tua" air mata jatuh membasahi kedua pipi wanita yang ternyata ibu dari Antonius.

Antonius mengepalkan tangannya.
"Aku sudah bersikap kasar, aku bukan anak yang baik.. kenapa kamu masih menganggap aku anak mu ?"

Ibu Antonius perlahan memeluk putranya.
"Karena aku ibu mu, aku melahirkan mu.. kalau kamu tidak menganggap aku ibu, maka biarkan aku terus menyayangi mu sebagai anak ku"

Tidak terasa air mata Antonius berjatuhan.
"Setelah apa yang ku lakukan ? Apa aku masih bisa memanggil mu 'mama'  ? Pantas kah ?"

Pelukkan ibu Antonius semakin erat.
"Sangat pantas nak, apapun keadaan mu.. mama akan menerima mu kembali"

Antonius membalas pelukkan ibunya.
"Maaf.. hiks.. maaf ma! Aku salah! Maafkan aku!"

Nataniel yang melihat pertemuan orang tua dan anak ini tak kuasa menahan air matanya, dia ikut menangis.

Perlahan tangan Antonius terangkat mengusap air mata Nataniel.
"Untuk mu juga, aku sangat menyesal.. ku mohon maafkan aku"

Nataniel mengigit bibirnya lalu tersenyum kecil.
"Aku memaafkan mu" kata Nataniel.

Antonius merasa sangat lega mendengar kata-kata barusan, perlahan mata Antonius blur.

Kepalanya terasa sakit.
Beberapa detik kemudian, Antonius tidak sadarkan diri di pelukkan ibunya.

"Antonius!"

.
.

Bersambung ...

(Tamat) Father (BL 17+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang