APA LAGI INI?

12 3 0
                                    

"Tit...tit...tit...." panggilan tak terjawab rupanya. Nazwa hanya memandangi layar handphone nya itu sambil berharap, panggilannya terjawab. Namun, sudah beberapa kali dipanggil. Orang diseberang sana itu tak ada niatan mengangkat telpon darinya. Nazwa dibuat khawatir! Karna, baru kali ini sahabatnya itu cuek.

"Ish kenapa sih kok galih susah dihubungi kali ini? Apa... aku ada salah kali ya sama dia?"

Tiba-tiba panggilan masuk padanya. Tapi, bukan dari galih. Melainkan dari Nadira

"Hallo."

"Iya ada apa ra?"

"Wa, ini penting banget!"

"Iya apa ra?"

"Galih wa, galih!" 

"Galih? Galih kenapa ra?"

"Mendingan sekarang kamu datang ke alamat yang aku kirim ya wa. Nanti kamu bakal tau kok nih aku sherlock sekarang!" 





Nazwa benar-benar dibuat penasaran oleh tingkah Nadira itu. Perasaannya kini tak karuan! Nazwa takut terjadi sesuatu pada Galih.
Maka dari itu, dia bergegas pergi ke tujuan.

Di jalan, Nazwa tak sengaja berpas-pasan dengan Haidar.
Tak biasa ya Nazwa secuek itu pada Haidar. Biasanya Nazwa dulu yang menyapa tapi, kali ini Nazwa berlalu begitu saja tanpa menyapa Haidar yang kebetulan berjalan di depannya.

"Tumben."( batin Haidar)

Karna penasaran oleh tingkah Nazwa. Akhirnya, Haidar mengikuti ya.

"Wa, tunggu!"

"Haidar." Ucap Nazwa kaget

"Maaf dar aku gak liat kamu tadi"

"Apa? Kagak liat gua? Padahal gua di depan lu wa"

"Maaf dar aku lagi buru-buru"

"Mau kemana sih?"

"Aku mau ke tempat ini." Sambil menunjukkan sherlock yang diberi  Nadira tadi.

"Ouh gua tau tempatnya. Mau dianter?"

"Boleh?"

"Iya boleh. Yaudah yuk gua anter lu"

Haidar berjalan bersebelahan dengan gadis ini. Memandangi jalan yang ramai orang berlalu lalang.

"Dar kita bisa cepet-cepet gak sih jalannya?"

"Lu mau ketemu siapa sih wa buru-buru banget?"

"Galih, aku mau ketemu galih."
Ucap Nazwa sambil memandang haidar. Jelas saja es balok satu ini agak memanas sekarang. Ada rasa tak enak hati, ketika gadis yang berada di depannya itu ingin menemui laki-laki selain dirinya.

"Ngapain lu ketemu dia?"
Baru kali ini haidar kepo pada urusan pribadi orang lain.

"Penting katanya dar, aku aja gak tau. Ayo dong cepetan yuk jalannya"

Seketika mood es balok satu ini bad! Rusak saja!

"Lu sendiri aja ya, gua mau pulang."

HAIDAR & NAZWATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang