Sekarang tinggal beberapa hari lagi menjelang hari bahagia itu. Nazwa sangat tak sabar begitu pun Haidar.
"Sayang?"
"Eh bunda."
Audy tak menyangka kalau anaknya kini sudah dewasa bahkan, bahtera rumah tangga pun akan dia lalui.
"Awa udah dewasa kan ya sekarang?"
"Inshaallah bun."
"Awa... bunda titip pesan ya. Awa harus janji! Kalo awa mesti berbakti sama suami awa."
"Iya bunda."
"Semua perintahnya kamu harus turuti ya sayang. Jangan buat dia marah."
"Insha allah bun awa akan berusaha jadi istri yang baik buat Haidar."
"Alhamdulillah kalo kamu paham."
Sudah ke tahap ini rupanya Nazwa makin tambah dewasa.
Rumah haidar
"Mi, haidar mana?"
"Kayaknya ada di kamarnya bi mau di panggilin?"
"Iya maaf tolong panggilin dia."
"Tok!tok tok.."
"Eh ummi ada apa?"
"Kamu dipanggil abi dar."
"Oh oke mi."
Haidar langsung menghadap abi nya itu. Haidar nampak sangat tampan dengan baju santainya pagi ini.
"Haidar."
"Iya bi?"
"Kamu sudah memutuskan untuk menikahi seseorang. Maka, kamu harus jadi suami yang tegas dan bertanggung jawab! Tunjukkan pada ummi dan abi kalo kamu bisa membimbing istrimu itu menjadi lebih baik lagi. Oke! Kamu siap kan?"
Haidar menghela nafasnya. Lalu menatap pada sang abi
"Inshaallah haidar siap bi. Apa pun masalah yang akan haidar alami nanti inshaallah haidar sudah siap. Abi tenang saja ya."
Kedua orang tua haidar sangat bangga! Bagaimana tidak? Si tampan ini sudah dewasa sekarang. Sikapnya pun sudah berbeda tidak seperti dia yang dulu lagi. Nada bicaranya yang sopan dan wajahnya yang tampan menghias rupanya dengan begitu rapi. Bisa dibilang emm... siapa sih yang tak menyukainya? Bahkan mungkin, seekor semut pun akan tersipu malu jika dipandang olehnya.
Sudah tinggal menghitung hari. Pernikahan pun akan segera dilaksanakan. Memang waktunya tak menunggu lama karna, itu keinginan keduanya. Semoga saja mereka benar-benar bisa membina rumah tangganya dengan baik.
Kini haidar sedang duduk di depan rumahnya. Melihat orang berlalu lalang menjalani aktivitasnya.
Haidar teringat kenangan waktu dulu ketika, dia masih duduk di bangku SMA. Ya, itu awal mula bertemunya dengan Nazwa gadis pujaannya.Laki-laki ini sangat tampan. Baju kaos putih dan celana santai berwarna hitam yang dikenakannya itu sangat cocok sekali. Apalagi rambutnya yang memiliki model seperti artis korea itu hm.. sangat mengagumkan!
"Eh liat deh itu tuh. Anaknya bu risa, ganteng banget ya!"
"Mana? Oh yang itu. Iya ih ganteng banget kayak artis korea ya. Em... siapa namanya?"
"Itu haidar katanya."
"Hm nama yang gagah ya."
"Iya."
Haidar yang mendengar ucapan ibu-ibu tadi memberikan senyumnya dan menunduk sambil meminum teh hangat miliknya itu.
Dia tak menyangka jika, hari ini dia medapatkan pujian lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAIDAR & NAZWA
Teen FictionHAIDAR & NAZWA. -MENOLAK PLAGIATOR!! kepo?langsung cek cerita aja guys:)