1

296 31 1
                                    

JANGAN LUPA MEMBERI VOTE

dimalam hari disuatu gedung apartement terlihat sepasang kekasih dengan keadaan pakaian yang basah kuyub, tengah berpelukan sambil berisak tangis

"maafkan aku"

"gapapa joohyun-ah " seorang pria menepuk punggung wanita yang di panggil joohyun dengan sangat lembut

"jangan tinggalin aku"

"lihat aku" pria itu memegang pipi joohyun dengan sangat lembut

"aku mencintaimu, ingatlah bahwa aku akan selalu mencintaimu"

"oppa jangan bicara seperti itu, jangan bicara seakan kau akan meninggalkanku. kita akan tetap bersama, kita akan selalu bersama" wanita bernama joohyun terus menatap pria dihadapan nya dengan berisak tangis

"kemarilah" pria itu memeluk joohyun dengan erat kembali

"yak" hingga suara teriakan seorang pria membuat kedua orang itu menoleh

"apa apaan ini? menjauh dari anakku" pria paruh baya itu menarik joohyun dari pelukan sang kekasih

"lepas" joohyun berusaha memberontak hingga dirinya kembali kedalam pelukan sang kekasih

"appa, kami saling mencintai"

"kami saling mencintai? kau mencintai dia lebih dari kau mencintai aku?"

"ini kesalahanku, aku minta maaf" pria muda itu bertekuk lutut dihapadan ayah joohyun

"mengapa kau meminta maaf? aku bukan ayahmu, menyingkirlah" pria paruh baya itu mendorong pria muda itu begitu saja

"jangan mendekati putriku lagi" sang ayah menarik tangan joohyun hingga menjauh dari sang kekasih

"jun myeon" teriakan pria lain membuat semua orang itu menoleh

"ada apa ini? kemari" pria asing itu menarik tangan jun-myeon  dengan paksa bahkan menarik kera jun-myeon agar jun-myeon menatapnya

"sudah berapa kali appa bilang jangan berhubungan dengan wanita itu" teriakan ayah jun myeon membuat jun-myeon maupun joohyun saling melempar tatapan nya

"jadi ini appanya?"

"lalu kenapa? kau perlu tau bahwa aku tidak pernah mengajari anakku untuk dekat dengan penjahat seperti kalian"

"appa, maafkan aku" jun-myeon bertekuk lutut dihadapan sang ayah, bahkan jun-myeon juga bersujud dihadapan sang ayah

"mengapa kau berhubungan dengan penjahat seperti dia?" tanya sang ayah pada joohyun

"karena aku mencintainya, kami saling mencintai"

perkataan joohyun membuat jun-myeon menatapnya penuh haru hingga pikiran setan mulai merasuki jun-myeon

jun-myeon dengan cepat memgambil pistol dari saku sang ayah

"jun-myeon ah"

"oppa jangan lakukan itu"

"jun-myeon kembalikan pada appa"

"oppa aku mohon jangan lakukan itu"

"kembalikan pistol nya"

"joohyun-ah"

"oppa aku mohon jangan lakukan itu"

"aku mencintaimu"

tepat setelah perkataan nya selesai jun-myeon menembak pelipisnya sendiri

"oppa" joohyun berlari menghampiri tubuh jun-myeon yang sudah mengeluarkan darah dari kepala nya

Until we meet againTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang