Until we meet again

22

JANGAN LUPA MEMBERI VOTE

disuatu rumah yang sangat minimalis terlihat tiga orang anggota keluarga sedang merasa sangat senang akan hadirnya keluarga baru mereka

"kau sudah besar sekarang jadi tolong jaga dia juga"

"aku berjanji pada eomma bahwa aku akan membantu eomma merawat dan menjaga dia juga"

"lihatlah putri kedua dari keluarga bae yang cantik ini" sang ayah terus menggendong putri kecilnya yang baru saja lahir

"aku yakin ketika dewasa nanti dia akan menjadi wanita cantik yang pintar dan hebat sama seperti eonny nya"

"appamu memang selalu menjadi sangat gila ketika mendapatkan anak"

"karena putriku menjadi sangat cantik"

"appa sepertinya dia mengantuk"

"joohyun ngantuk? kalau gitu sekarang waktunya untuk joohyun tidur siang"

sang ayah meletakan joohyun kecil kedalam ranjang bayi

"kenapa kau melihatku seperti itu heoh? eonnymu ini sangat cantik kan?"

taeyeon dengan gemas mengusap ngusap pipi joohyun yang terlihat sangat chubby

"taeyeon-ah bernyanyilah agar dia bisa tidur"

"oke eonny akan bernyanyi untuk adik kecil eonny"

-----------

'tet'tet'tet'

suara sandi pintu terdengar saat jennie baru saja keluar dari toilet

"eoh oppa sudah datang"

"apa kau sudah makan siang?"

"belum, kenapa? oppa lapar?"

"tidak, aku membawakanmu makan siang, mau memakan nya bersama?"

"tentu, ayo makan bersama"

"oppa membeli makanan?"

"tidak, seseorang memberikan nya padaku"

"siapa? apa orangtuamu sudah kembali?"

"sudah namun tetap saja tidak mungkin eommaku membuatkan makanan sebanyak ini untuk dibawa pergi"

"lalu?"

"coba aja dahulu"

"oppa" jennie menatap yoongi bingung saat melihat makanan dihadapan nya

ya makanan itu berupa songoyeon, tteokgu, gimbab, kimchi sujaebi, tokebi, jjangmyeon dan bulgogi

"coba dulu mungkin kau menyukainya" jennie hanya menganggukan kepalanya lalu menyuap songoyeon dihadapan nya

namun saat sedang mengunyah tanpa jennie sadari air mata mengalir dan membasahi pipi wanita cantik itu

"kau ingin menemui dia?"

"bagaimana kau?"

"dia halmoniku, dia sangat merindukanmu jadi maukah kau menemui dia?"

jennie hanya diam dan masih meneteskan air matanya

"tapi jika kau tidak ingin tak apa, aku akan meminta dia menunggu hingga kau sanggup menemuinya"

"jika aku menemui dia apa yang akan terjadi?"

"aku akan berada disampingmu jadi jangan khawatir"

"kau benar benar akan selalu disampingku kan?"

"tentu sayangku"

"baiklah"

"apa?"

"ayo temui wanita itu"