SECRET IDOL'S S2

06 - The Baby

.
.
.

"Cih,jika tidak sanggup tak usah memaksakan diri seperti itu!"

Jin memutar bola matanya malas,sudah hampir 1 jam lebih ia terus mendapat omelan dari Jisoo.Tak perduli ia melakukan kesalahan atau tidak,gadis itu pasti akan terus memarahinya.Jin hanya dapat menerimanya dengan ikhlas,toh ia juga tak dapat melawan kekasihnya itu.

"Yak!itu salah,mengapa diletakkan disitu?!oppa ingin membuat bayi-nya terjatuh saat tidur nanti?!"Jisoo berteriak dengan keras saat Jin memindahkan penyanggah tempat tidur berwarna blue baby itu kearah samping.

Jin menghela nafas,berbalik menatap Jisoo sembari tersenyum paksa"dear,kau bisa tidak diam dan lihat saja aku bekerja?jika kau terus mengomel seperti itu maka pekerjaan ini tak akan selesai.."Ucap Jin pada Jisoo.

Jisoo merengut,gadis itu melangkah dari ruangan kecil itu setelah menendang cukup keras tulang kering Jin,"Cih!menyebalkan!"Gerutu Jisoo.

"Astaga ya Tuhann!!aku ada perform besok,bagaimana jika aku terjungkal dipanggung?!"

Jin meringis memegangi betisnya yang baru saja di tendang oleh kekasihnya sendiri.Jika dirinya tidak ingat bahwa gadis cantik itu adalah kekasihnya,maka detik itu juga Jin akan menjatuhkannya dari lantai atas apartment.

Drrrttttt drrrttttt

📞Seeraa Nona is calling...

Jin sedikit mengerutkan keningnya saat nama manager nya terpampang pada layar ponselnya.Ini adalah hari libur,untuk apa gadis itu menelfon?.

"Yaa,ada apa nona?"

"Maaf jika aku mengganggumu,apa kau sedang sibuk?"

"Tidak juga,apa nona butuh bantuan?"

"E-umm yah begitulah.Aku sedang berada di kantor utama sekarang,Sajangnim menyuruhku membuat laporan tentang reschedule yang kalian lakukan dari bulan Desember sampai sekarang.."

"Eum,jadi urusannya denganku apa?"

"Begini,aku kan baru beberapa minggu bekerja disini dan aku sama sekali tidak tahu tentang schedule kalian sebelumnya,jadi apakah kau bisa membantuku?"

"Kenapa tidak dengan Namjoon saja?dia kan leader,pasti dia tahu lebih banyak"

Ketahuilah,Jin sedang malas keluar sekarang.Jadi sebisa mungkin dirinya menolak permintaan managernya ini tanpa harus menyakiti perasaan nya.