07 - Paper Cuts

928 73 31
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"Diam,aku sedang malas berdebat.Untuk apa kau kemari?"

Pertanyaan dari Jin sama sekali tak diidahkan pria yang masih berdiri menyilangkan kedua tangannya di depan dada,bersandar pada pintu masuk ruangan.Matanya mendelik jahil pada dua orang yang kini juga sedang menatapnya.

"Tidak ada yang penting sebenarnya,tapi hyeong kapan kau sedekat ini dengan Seera noona?"

"Dekat apanya!tidak usah mengada-ngada seperti itu Jimin,atau kepalamu akan kurebus nanti!"

Jimin mencebik,berjalan mendekat kearah kedua orang itu.Mendudukkan dirinya pada meja,lalu menatap sang hyeong dengan tidak suka.

"Mengapa kau semarah ini padaku?apa pertanyaanku mengganggumu?"Tanya Jimin.

Jin mendengus,mengalihkan tatapannya pada Seera yang seperti kehilangan fokus.Jin tertawa pelan melihat itu,dirinya mendekatkan bibirnya pada telinga wanita itu,membisikkan sesuatu yang sontak membuat Seera meneguk ludahnya kasar.

"Jangan terlalu jelas jika kau masih menyukainya"

Ucapan Jin padanya itu bagaikan dentuman petir di siang bolong,jantungnya berpacu dengan cepat.Matanya bergulir gelisah,sungguh ia sedang panik sekarang.

Sementara Jin yang melihat respon Seera kini tersenyum geli,pria berparas tampan itu berjalan melingkari meja,menarik tangan Jimin untuk turun dari meja itu.

"Kami permisi dulu nona,jika masih ada yang tidak kau mengerti,kau boleh menghubungiku"Jelas Jin yang diangguki oleh Seera yang masih tak mau menatap keduanya.

Jin melirik Jimin,menoyor pelan kepala dongsaeng nya itu,"Kau benar-benar pengacau!"cecarnya lalu menarik pria mochi itu untuk keluar menjauh dari ruangan.

Sepeninggalan kedua pria itu,Seera terduduk lemas pada kursinya,tangannya memijit pelipisnya pelan.Kini dirinya sedang sangat overthinking setelah ucapan Jin padanya tadi.

"Apa ini?b-bagaimana bisa?kupikir dia telah melupakannya!"

Seera mengacak rambutnya frustasi,tangannya bergerak meraih sebotol air mineral lalu meneguknya hingga setengah isinya.Wanita cantik itu lantas berdiri,membereskan peralatannya lalu keluar dengan bebera berkas ditangannya.

"Aku harus menemuinya"

-🕊️-

Tawa serta senyum cerah terus terpatri pada wajah cantik wanita itu menatap bongkahan daging yang sedang bergulum dalam selimut.Menatap wajah teduh,pipi chubby kemerahan,serta bibir yang manyun membuatnya tak bisa untuk tidak tersenyum.

SECRET IDOL'S S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang