Terimakasih

2.6K 410 144
                                    

Pagi harinya Junkyu bangun dengan susah payah. Ceritanya Junkyu pingsan lalu tertidur makanya tahan sampai pagi.

Junkyu memegangi kepalanya dengan dahinya yang mengernyit. Dia menyadari ada keanehan di tubuhnya. Hayooo apa tuh?

"Selimut?". Junkyu memutar memorinya, dia bahkan hanya dapat mengingat saat Haruto menguncinya. Sudahlah, itu terlalu sakit untuk diputar kembali. "Siapa yang ngangkat gue kesini?".

Dia melirik sekelilingnya, dan matanya berhenti tepat kearah jam dinding diletakkan. "Hah?! Sudah jam 9?! Astaga gue pingsan apa mati suri?". Dia segera bergegas menuju ke dapur.

Junkyu bahkan belum membersihkan diri sedikit pun, setelah kejadian itu cukup membuat kepalanya pusing.

Dia panik, jelas. Karena jam 10 adalah waktunya Haruto masuk. Sedangkan Junkyu? Pria itu bahkan berencana untuk libur hari ini karena tidak enak badan.

Berniat memasak untuk Haruto, namun tubuhnya dibuat kaku saat sudah tiba di dapur. Yang mana sudah ada makanan diatas meja. Walaupun sederhana tapi berhasil membuat Junkyu tersenyum.

"Haru memasak buat gue?". Katakan padanya bahwa dia tidak bermimpi. Katakan pada Junkyu kalau itu semua masakan dari Haruto untuknya.

Tapi, tiba-tiba

"Eh, Kyu. Lo udah bangun?!". Junkyu dibuat terkejut dengan hadirnya seseorang dibalik toilet. "Jihoon? Ngapain disini?".

Jihoon berjalan mendekati Junkyu. Memegang kedua bahu Junkyu untuk menyuruhnya duduk.

"Kyu, tadi Haruto nemuin gue di kampus. Katanya lo sakit, jadi dia nyuruh gue buat kesini temenin lo. Oh iya, tadi gue masakin lo bubur. Kata Haruto dia gak sempat masak buat lo, jadi dia nyuruh gue masakin lo bubur. Gak apa-apa kan, Kyu?".

Jelas Jihoon panjang lebar. Junkyu yang sudah menjingkrak senang. Tadi hatinya dibuat melayang karena dia pikir Harutolah yang memasak untuknya. Eh, ternyata Jihoon.

"Kyu, lo gak mau makan ini? Lo bisa bilang kok lo mau makan apa biar gue buatin".

Lamunan Junkyu buyar, dia pikir mungkin yang memberikan selimut padanya itu adalah Jihoon, bukan, Haruto. "Udahlah, Kyu. Haruto mana mau kasih perhatian sama lo". Batinnya meringis.

"Kyu! Denger gue gak sih?!". Junkyu tersentak dan sontak mendongak kearah Jihoon. "De-denger kok, Hunie". Katanya dengan senyuman sehangat matahari pagi.

"Yaudah, dimakan ya. Gue mau telpon Hyunsuk dulu. Minta izinin sama dia". Junkyu hanya mengangguk dan menarik semangkok bubur itu.

 Junkyu hanya mengangguk dan menarik semangkok bubur itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini Haruto dan Jeongwoo lagi asyik makan di kantin. Namun, sedari tadi Haruto terlihat gelisah tidak nyaman. Entah itu hatinya, pikirannya, ataupun tubuhnya. Dia juga tidak tahu. "By, kenapa? Kamu sakit?". Tanya Jeongwoo yang melihatnya.

END//𝓞𝓹𝓮𝓷 𝓨𝓸𝓾𝓻 𝓔𝔂𝓮𝓼 (HARUKYU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang