HUEEKKK...
"Astagfirullahaladzim kak Sandy!" Ucap Selly saat berhasil menghampiri kakaknya yg tiba-tiba lari ke kamar mandi
"Kak are you oke?"
"Yes im oke, dek... Gimana kalo ini pertanda Kaka hamil?" Ucap Sandy yang membuat Selly juga ikut berfikir keras, iya juga pikirnya, tapi dia harus tetap tenang dan jangan terbawa emosi karna itu akan berpengaruh dengan kesehatan mental kakaknya
"Kak... Insyaallah engga, kakak cuma kecapean aja mungkin kakak juga belum makan kan dari tadi mungkin maag kakak kambuh" ucap Selly memberikan masukan positif
"Bener juga dek, kakak memang blm makan" ucap Sandy lirih lalu kembali duduk di kamar di ikuti Selly
"Emm... Yaudah kak aku ke kamar dulu ya, soal permasalahan tadi kita pikirin gmn caranya ngomong sama mama papa besok ya" ucap Selly
"Iya sell makasih ya, makasih udah mau dengerin ceritanya kakak dan buat kakak tenang, tapi bole ga kakak Minta satu permintaan lagi buat kamu" ucap Sandy
"Apa kak?"
"Tolong jangan beritahu kak Rey dulu soal ini ya, biar kakak dulu yang coba selesaikan ini sama Dito, dan biar kakak yang cerita semua ke kak Rey, kakak takut kalo Rey tau dari kamu dia malah merasa gak di anggep sama kakak, kamu ngerti kan?"
"Iya kak aku ngerti, tp tolong ya kak jujur sama kak Rey juga secepatnya, kasian jangan buat dia ngerasa jadi kayak orang bodoh yang gatau soal keadaan pacarnya sendiri ya kak, dia dari tadi coba hubungin kakak kan pasti" ucap Selly menyadarkan sandrinna bahwa ia lupa memberi kabar Rey seharian ini, pasti pacarnya itu sudah khawatir setengah mati dengan keadaannya
"Astaga iya dek kakak lupa kasih kabar Rey"
"Yaudah gua ke kekamar kak" ucap Selly lalu keluar dari kamar Sandy*Jakarta -kediaman Rey
"Sampai jam segini kabarmu belom juga ku dapatkan, dimana sebenernya kamu, gimana keadaanmu sekarang sayang" pikirnya dalam hati yang terus mengkhawatirkan kekasihnya itu, sampai....
Derrrttt...derrrttt....
"ALHAMDULILLAH, AHIRNYA ANAK INI TELFON GUA JUGAA" teriak Rey saking senangnya Sandy menghubunginya
"Hallo assalamualaikum, sayang......" Ucap Rey.
"Waalaikumsallam, Rey... Kenapa kok exaited bgt gtu" ucap Sandy
"Yaallah sayang kamu kemana aja, kamu tau ga dari tadi aku nelfonin kamu tapi ga ada jawaban yang terahir malah ga bisa di telfon, ada apa sih sebenernya sayang, ga ada yang kamu tutup2 in dari aku kan?"
"Rey.... Kamu tenang ya, aku gapapa kok, aku emng lagi sedikit sibuk aja tadi nemenin mama ke arisan temen lama nya di sini"
"Huhff aku kira kamu kenapa2 sayanggg, oh iya, tadi kata Nabila kamu ga ngampus?"
"Hah? Emm ee itu aku kan nganu emm nemenin mama iya nemenin mama ke temen lamanya yang kyk aku bilang tadi"
"Beneran? Kamu ga bohong kan, soalnya kata Nabila tadi itu materi favorit kamu, masa iya kamu begitu aja ninggalin"
"Emmm ya kan tadi di paksa buat nemenin mama sayang" bohong Sandy entah sampai kapan keberanian itu tak muncul untuk mengatakan yg sesungguhnya ke Rey, Sandy takut, jika ia jujur sekarang pasti bakal membuat Rey marah besar dan sudah bisa di pastikan dia akan ke Semarang detik itu juga, dan itu bisa menyebabkan kuliah Rey terbengkalai dan Sandy tidak mau hal itu terjadi.
"Oh yaudah deh, yang penting kamu ga papa yang" ucap Rey
"Oh iya, tadi kuliah kan Rey kamu?"
"Iya dong"
"Gimana kabar temen2? Baik2 aja kan?" Ucap Sandy
"Alhamdulillah mereka baik kok, ah udah jangan bahas mereka dulu hahaha" jawab Rey
"Ya mau bahas apaan...." Ucap Sandy
"Bahas kita lah..." Jawab Rey
"Emm... Aku kangen bgt tau sama kamu padahal seharian doang kamu ga hubungin aku" ucap Rey
"Uluh uluh... Kangen ya pacar aku inii.... Iya sih aku emng ngangenin hahaha" ucap Sandy
"Ish emng kamu ga kangen juga sama aku?" Tanya Rey
"Emmm kangen ga ya???" Ucap Sandy menggoda sang pacar
"Ish gituu...." Bete Rey
"Ya kangennn dong, kamu kan tau sedetik di hidupku tanpa kamu tu sepi" jawab Sandy
"Ohh dah pinter gombal sekarang?"
"Ih apaan sih Rey, engga gombal beneran" ucap Sandy
"Asal kamu tau juga ya san, setiap detak di jantungmu detik terindah di hidupku" ucap Rey
"Aaaaaa meleleh" salting Sandy
"Beneran hidupmu dan tawamu adalah momen2 indah di hidupku, jadi tetep semangat dan jangan lupa tersenyum ya, biar aku semangat kuliahnya buat selesaiin skripsi trs lamar kamu trs aku kerja trs kita nikah yeee" ucap Rey girang,
"Aminnn semoga ya Rey, aku bahagia banget pasti" ucap Sandy yang sebenarnya di buat semakin kepikiran setelah Rey berkata seperti itu di telfon barusan.
"Yaudah ini udah cukup malem, kamu bobo, instirahat, berdoa dulu ya jangan lupa mimpiin aku sayangnya Rey muahhh" ucap Rey yg di akhiri suara kissnya
"Iya sayang kamu juga ya istirahat beso kuliah, lancar ya skripsinya, jangan lupa mimpiin aku juga" ucap Sandy
"Bye sayang".....Next>>>>>
Kira-kira kapan Rey akan mengetahui semuanya? Dan langkah apa yg akan sandy ambil setelah ini? Staytune!
Vote kalau kalian suka kalo engga juga gapapa just for fun gais!
Kritik dan saran komen ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah Untuk Anakmu
Short Storykisah seorang wanita yang pindah dan jauh dri sahabat2nya, namun masih sering berkomunikasi. Hingga pada akhirnya dia menemukan beberapa teman baru di kotanya dan kejadian yang tak pernah di bayangkan terjadi. Dan membuatnya benar-benar frustasi. Hi...