Setelah banyak nasehat pernikahan yang keduanya dapatkan kini mereka sedang berada di kamarnya, pernikahannya berjalan dengan sangat lancar dan hikmat, walaupun tak di hadiri satu orangpun sahabat mereka. Namun tak mengurangi rasa bahagia yg mereka rasakan.
"Ekhem... Yang" panggil Rey yang entah mengapa rasanya kini berbeda ketika berada dalam ruangan yg sama dengan Sandy, Rey juga tak tau geliat apa yang dia rasakan ini, rasanya malu malu tapi mau eaaa....
"Kenapa Rey?" Ucap Sandy
"Kok Rey sih panggilnya" ucap Rey manyun
"Terus panggilnya apa? Suamiku? My hubby? Cintaku? Atau ayah?" Ucap Sandy sembari berjalan duduk di meja rias untuk menghilangkan bekas make up-nya
"Hehehe.... terserah kamu tapi jangan panggil nama doang dong yang ga sopan kan sekarang aku suami kamu" ucap Rey seraya melepas jas hitamnya
"Iyaa iya suamiku maaf ya" ucap Sandy yg tak kuat menahan kekehan karena ulah suaminya yg menggemaskan itu
"Yang..." Panggil Rey lagi
"Hmm..." Sandy hanya membalas dengan deheman karena sedang menghapus make up pd bagian bibirnya.
Kini Rey berjalan menghampiri Sandy yg sedang membersihkan make up.
"Kamu bahagia ga yang?" Ucap Rey seraya memeluk mesra perus istrinya dri belakang
"Kamu tanya apaan sih, ya pasti bahagia lah sayang" ucap Sandy yg masi saja sibuk dengan make up-nya itu
"aku jauh jauh jauh lebih bahagia" ucap Rey seraya menyandarkan dagunya pada bahu Sandy seraya tersenyum menatap wajah cantik istrinya pada pantulan kaca
"Kamu cantik bgt walau tanpa make up gini" ucap Rey yang masih berbinar menatap istrinya itu.
"Apaan sih gombal aja kamu, udah sana kamu bersih-bersih dulu nanti gantian sama aku" ucap Sandy seraya berbalik menatap suami tercinta
"Bukain dulu kemejanya yang susah" ucap Rey. Padahal Sandy sangat tau kemeja itu masih sangat mudah untuk Rey buka sendiri tp Sandy tetap melaksanakan perintah suaminya itu.
"Ish padahal gampang gini... manja bgt si suami aku" ucap Sandy seraya melepaskan kancing kemeja Rey.Saat Sandy sedang melepaskan kancing Rey tiba-tiba Selly masuk kedalam kamar Sandy tanpa mengetuk dulu pintunya, karna jujur dia lupa jika kakaknya kini sudah menikah.
"Astagfirullah... Mata gua ya Allah ternodai" teriak Selly
"Astaga... Lo apaapan sih sell, kalo masuk tu makanya di biasain ketuk pintu dulu ish jangan asal masuk aja gua udah ga sendiri lagi sekarang ga sopan tau ga" marah Sandy
"Ya maaf sih kan gua lupa, yaudah deh ga jadi... Padahal cuma mau minjem hairdryer eh malah pemilik kamar lagi mau ekhem..." Ucap Selly yg langsung kabur karna takut membangunkan lagi macan tidur.
"Ih dasar si Selly bikin emosi aja, emng kebiasaan tu anak kalo masuk ga pernah ketuk dulu" kesal Selly karna aktifitas nya jadi ketahuan, jujur saat ini Sandy malu karna terlihat seperti dia yg nafsuan wkwk karna udah melepas dulu kancing kemeja Rey, padahal sebenarnya yg terjadi bukan seperti itu.
"Udah lah yang... Dia kan juga ga sengaja" ucap Rey
"Ih tapi kan aku jadi malu Rey, ketauan lagi bukain kamu kemeja, lagian kamu sih ah buka gini aja ga bisa" manyun Sandy karna malu
"Yaallah yang ga ikhlas bgt sih, lagian ngapain malu coba kita kan suami istri" ucap Rey
"Ih tp tadi Selly mikirnya kita mau itu...." Ucap Sandy terhenti
"Ah udahlah gih sana cepetan mandi nanti gantian aku juga udah gerah bgt ini mau mandi terus tidur" ucap Sandy
"Yaudah bareng aja yu biar cepet" goda Rey
"Sialan kamu yang... Cepet ga aku tabok nih, mesum Mulu otaknya heran" ucap Sandy
"Hahahaha iyaiya maaf bercanda doang yang... Tapi kalo beneran mau gapapa sih ayoo" ucap Rey lalu cepat2 lari ke kamar mandi sebelum dia kena tabok sang istri
"Adek sama suami samasama ahlaknya minus semua" geram SandySaat Sandy sedang menunggu Rey selesaikan mandinyajujur dia sempat kepikiran, bagaimana tentang malam ini... Apa iya dia akan melakukannya bersama Rey? Ah dia seperti belom siap, apa lagi sekarang dia sedang mengandung apa itu boleh dilakukan. Sandy terus bertanya-tanya tentang bagaimana malam ini dia habiskan bersama Rey sebagai pengantin baru, ahirnya dia mencoba menghubungi dokter kandungannya melalu app WA, menanyakan apakah hal semacam itu akan mengganggu kehamilannya, tidak perlu menunggu lama sang dokter pun menjawab bahwa melakukan itu tidak akan berbahaya untuk kandungan justru di anjurkan untuk mempermudah jalannya lahiran. Mengetahui itu Sandy bingung apa iya malam ini waktunya.... Saat Sandy sedang sibuk dengan fikirannya Rey keluar dari kamar mandi dan hanya dengan menggunakan handuk yang dia lilitkan sebatas pinggang saja, Sandy yg melihat itupun langsung menelan salivanya. Sandy tak pernah melihat pemandangan se erotis ini sebelumnya, melihat perut Rey yg di lengkapi dengan ABS yg tercetak sangat indah, kulit yang tak terlalu putih juga tak terlalu hitam menambah kesan manly untuknya.
"Hei sayang... Kanapa kamu melihatku sampai segitunya, terpesona ya" goda Rey
"Ha? Ish apaan sih engga, udah tu pakaian kamu udah aku siapin, cepetan ganti biar ga masuk angin aku mau mandi dulu" ucap Sandy lalu pergi ke kamar mandi. Rey hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah malu-malu istrinya itu.Sebenarnya sedari tadi Rey di kamar mandi dia juga memikirkan hal yg sama dengan Sandy tadi, apa iya dia akan melakukannya bersama Sandy malam ini, apakah Sandy sudah siap mengingat kejadian yang terjadi terhadap Sandy sebelumnya apakah itu tak membuatnya trauma? Tapi kan waktu kejadian itu Sandy tak merasakannya karna dia tak sadarkan diri... Ah sungguh Rey membenci jika harus membayangkan kejadian itu, jika mengingat itu Rey justru semakin ingin melakukannya segera, karna dia ingin segera menghapus jejak si brengsek Dito dri bayang2 Sandy akan hal itu...
Next>>>>
Apakah akan terjadi ? Apakah Sandy akan menolaknya? Stay tune!
Vote kalau kalian suka kalo engga juga gapapa just for fun gais!
Kritik dan saran komen ya!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah Untuk Anakmu
Short Storykisah seorang wanita yang pindah dan jauh dri sahabat2nya, namun masih sering berkomunikasi. Hingga pada akhirnya dia menemukan beberapa teman baru di kotanya dan kejadian yang tak pernah di bayangkan terjadi. Dan membuatnya benar-benar frustasi. Hi...