petemuan mereka benar2 membuat kenangan lama ini menyeruak, sahabat2 reysand adalah orang2 berharga di kehidupan mereka, begitu pula kenangannya.
dari pertemuan singkat mereka hari ini, kini rey dan sandy tau, saski ternyata lebih memilih keisha ketimbang jefan, ya mereka tahu ini adalah disebabkan perbedaan agama keduanya. keisha dan juga saskia akan segera melangsungkan tunangan beberapa bulan depan.
sementara ratu, kini ia di kabarkan dekat dengan salah satu teman kampusnya, clay namanya entahlah reysand juga belum pernah mengetahui bagaimana rupa dari gebetan ratu itu, tapi mereka yakin dia adalah orang yang bisa membahagiakan ratu.
selepas pulang mereka dari pertemuan singkatnya, rey mengajak sandy untuk mampir ke sebuah supermarket untuk membeli beberapa perlengkapan untuk sang calon bayi karena waktu demi waktu semakin dekat dengan hari bersalin sandy.
"yang itu lucu tuh" ucap rey emnunjuk setelan bayi lucu bergambar gajah dan di perutnya seperti ada belalainya
"iya ih beli dong papanya boi" ucap sandy meminta rey untuk membelikan setelan baju yang sepertinya belom bisa untuk di pakai bayi baru lahir itu.
"em.. tapi kayaknya belom bisa di pake deh san itu bajunya, kan baby boi juga masi kecil bgt nanti"
"ihh gapapa tau kan bisa kita simpen dulu, siapa tau itu ga akan keluar lagi model kayta gitu kalo nanti nunggu ade besar"
"yaudah okeoke aku beli, kamu mau nunggu aku masuk storenya apa mau nunggu di food court aja? kayanya kamu udah kecapean gtu yang" ucap rey sembari mengusap rambut belakang sandy
"emm aku nunngu di food court aja deh ya mas? kamu mau aku pesenin apa jadi ntar nyampe sana udah langsung bisa minum"
"apa aja deh san, aku juga udah haus banget niih heheheh" ucap rey lalu memasuki store baju untuk membeli baju baby boi
sesampainya di food court sandy segera memesan minuman untuknya dan juga rey, ia memesan lemon squash untk rey dan jus strowberry untuknya. cukup lama ia menunggu rey sampai minuman mereka tiba.
sekitar 10 menit setelah minuman mereka datang, rey pun datang dengan menenteng 2 paperbag sandy heran kenapa 2 padahal tadi ia hanya meminta 1 dan tunggu, itu dari 2 store yang berbeda.
"loh rey kok 2 ?" tanya sandy dengan tatapan bingungnya
"iya... satunya buat mamanya boi hhehehe" ucap rey dengan senyum menggoda
"apaan sih kok senyumnya gitu banget jadi penasaran kamu beli apa sih" ucap sandy berusaha merebut paperbag yang di bawa rey
"ish2 nanti aja udah lihatnya di rumah"
"ga ya aku mau lihat sekarang rey ahh bikin kepo tau ga" ucap sandy masih berusaha merebut
" ssst nanti kamu malu sayanggg" ucap rey sembari mencegah tangan sandy yang sudah menggapai paperbag itu
"ih pasti kamu beli aneh2 ya, nyebelin tau ga" ucap sandy meng poutkan bibirnya
"udah gausah cemberut gtu, bikin gemes tau ga aku mau minum dulu nih malah kamu ajak debatin blanjaan" ucap rey mengambil bagian minumnya
"ya lagian kamu bikin orang nethink aja" ucap sandy yang tak dihiraukan oleh rey
selang beberapa waktu mereka menikmati minumannya dan rey memesan cemilan untuk menemani mereka beristirahat, rey seperti melihat seseorang yang ia kenal, ia sama2 sedang berada pada resto yang sama.
jantung rey tiba2 berdegup kencang saat tau siapa orang itu, ia tak menyangka akan melihat orang itu disini.
"sial, kenapa harus sekarang ia muncul" ucap rey dalam hati
sandy melihat rey yang seketika mengubah mimik wajahnya pun menjadi heran, ada apa dengan suaminya ini.
"mas... kamu kenapa? heiii" tegur sandy dengan menggoyangkan tangannya di depan wajah rey
" hallowww reyy"
"aehh ga-gapapa, kamu udah belom istirahatnya pulang yuk" ucap rey seperti nampak tergesa gesa
"kenapa sih? ada apa ko tiba2 bgt minta pulang cepet2 gini?" ucap sandy curiga
"engga aku kasian aja takut kamu cape, udah yuk yuk" ucap rey sembari sedikit menarik sandy untuk pulang.
next>>>>>>
haihaihaiiii miss u gays, im so sorry buat keterlambatan aku nulis di judul ini ya, im so happy kalo kalian masi nunggu dan bersedia baca ini. see u again daaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayah Untuk Anakmu
Short Storykisah seorang wanita yang pindah dan jauh dri sahabat2nya, namun masih sering berkomunikasi. Hingga pada akhirnya dia menemukan beberapa teman baru di kotanya dan kejadian yang tak pernah di bayangkan terjadi. Dan membuatnya benar-benar frustasi. Hi...