04

427 74 78
                                    

Sepertinya hanya satu tim tambahan yang berpartisipasi di babak keempat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepertinya hanya satu tim tambahan yang berpartisipasi di babak keempat. Zahard merasakan ada sesuatu yang mengawasinya. Ketika ia melirik, ia menemukan Eduan yang menatapnya tajam. Heh, pasti Khun yang satu itu berencana untuk mengamati dan menganalisis kekuatannya dulu sebelum maju ke dalam permainan.

Yeon Hana yang berada di sisi kiri singgasana melancarkan bola api ke arah Arie Hon, Hon berkelit dengan mudah. Di samping itu, Zahard bergerak ke arahnya, membisikkan sesuatu,

"Incar rambut pink dan manusia kacamata itu, mereka tidak akan terbiasa dalam jarak dekat."

Arie Hon menatap Zahard sebentar dan menyeringai. Ia melompat cepat ke arah Gustang dan segera mengayunkan pedangnya di sekitar area leher pria Po Bidau itu. Ternyata Gustang menghindarinya dengan tepat meski agak telat, goresan melintang terlihat di leher kanannya.

"Kasar sekali," Gustang bergumam seraya menyentuh bagian lehernya yang terluka. Arie Hon mengucapkan kata maaf dengan senyum lebar.

"Anggap saja yang tadi salamku, bukankah aku cukup ramah?" Arie Hon berbicara sambil menyandang pedangnya di bahu. Gustang memandangnya dengan alis bertaut, Hon rasa ia dapat mendengar gerutuan orang itu hanya melalui matanya.

'Psikopat' Hon menebak pikiran Gustang dengan tepat.

Yeon Hana kembali menyerang Hon dengan apinya, Hon sekali lagi mengelak dengan elegan. "Fyuh, itu hampir mengenai rambut indahku. Apimu begitu tidak berperasaan," Hon mengibaskan rambut putihnya yang entah kenapa terlihat berkilau. Hana jadi ingin membakarnya.

'Kepribadian narsisnya muncul...,' Zahard melihat dengan wajah datar. Sebagai majikan yang baik, tentu ia harus membantu hambanya. Jadi Zahard memunculkan satu bang untuk menyerang Hana. Hana terluka karena serangan yang begitu cepat.

Hana dan Gustang sepertinya cukup kaget melihat serangan Zahard. Mereka mungkin berpikir bahwa pria kuning ini memiliki kekuatan identik seperti Gustang dan Blossom yang merupakan calon Wave Controller. 'Sayang sekali, tapi aku Fisherman,' Zahard menjawab ketidaktahuan mereka dalam hati.

Arie Hon mengalihkan perhatian Hana dan Gustang dengan gerakan pedangnya yang mengagumkan. Gustang fokus untuk menghindari serangannya.

"Kau menghindar terus! Jadinya tidak seru kan?!" Hon berputar dengan anggun sebelum tangan kanannya melakukan serentetan tebasan terampil secara abstrak dengan pedangnya.

Gustang kelelahan menghadapi Arie Hon yang brutal. Pria berkacamata itu terus-menerus menghindar dan mengumpulkan shinsu di tangannya untuk persiapan menyerang. Saat Hon berhenti sejenak untuk merapikan rambutnya yang berantakan, Gustang menyerangnya dengan shinsu.

"Hei-! Kurang ajar! Aku sedang menata rambutku, kau tidak tahu tata krama ya?!" Arie Hon berseru kesal, untung saja rambutnya tidak terkena shinsu Gustang, tapi itu benar-benar mengganggunya dan membuatnya geram.

RESETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang