Beberapa minggu terlewat dan kaki Zahard telah sembuh sepenuhnya, para peserta ujian menghabiskan hari-hari istirahat untuk bersantai dan latihan. Sama seperti yang lain, pria pirang bernama Zahard yang sering disumpah serapahi Arlene di kehidupan sebelumnya, kini sedang bermesraan ria dengan objek tercintanya; ranjang.
Ting!
Ting...! Ting!
Ting! Ting! Ting! Ting!
"Berisik!" Zahard bangun dari tidurnya dan mengacak-acak surainya kesal. Entah dari mana suara kurang ajar yang mengganggu tidur nyenyaknya.
Mata oranye miliknya bergerak cepat mencari dalang dari keributan, ia mendecakkan lidah ketika tahu siapa yang berulah.
'Diam, apa kau tidak tahu aku sedang istirahat?' Zahard berkata ketus dalam pikirannya.
[Ini hal penting! Anda harus segera bangun!! ミ ゚Д゚彡]
Zahard mengabaikan sistem itu, ia fokus mencari fitur mute notifications pada bar merah di depannya.
[Anda mencari apa? ( ・◇・)]
'Cara untuk membuatmu diam sejenak,'
[... (╯’_ ’)╯︵ ┻━┻]
'Ck, tidak ada. Baiklah, apa yang kau inginkan sampai membangunkanku pagi-pagi begini?'
[Salah satu item penting Anda hilang! Cari item tersebut untuk mendapatkan 100 poin! 人 ´∀`)]
Yang Pirang menaikkan satu alisnya, 'Item yang mana maksudmu?'
[Tentu saja jubah yang Anda buang tempo hari! (ಠ⌣ಠ)]
'Itu hanya kain lusuh. Kau serius?'
[Meskipun itu hanya kain biasa, diri Anda yang dulu benar-benar menghargainya! ( ╬•᷅д•᷄ )]
'Aneh,'
[Anda sedang mengejek diri Anda sendiri loh... ۹( ÒہÓ )۶]
Zahard duduk di tempat tidurnya dan mengambil segelas air yang ada pada meja, ia minum sebentar sebelum lanjut bertanya.
'Kenapa tiba-tiba kau membuat sistem poin begitu? Hidupku jadi seperti game,'
[Fufu, saya baru saja di-update sehingga ada penambahan fitur baru! ᕙ(─∀─)ᕗ]
'Fitur yang sangat tidak berguna,'
[Anda jahat sekali! (○`ε´○)]
'Jadi, apa fungsi dari poin itu?'
[Poin yang Anda peroleh dapat Anda gunakan untuk membeli item dalam shop yang saya kelola! ( ≧∀≦)ノ]
KAMU SEDANG MEMBACA
RESET
Fanfiction[Tower of God Fanfiction] Kematian memang menutup pintu hidupnya yang berawal dari keabadian. Zahard, entah bagaimana bajingan itu mendapat kesempatan sekali lagi untuk mengulang kehidupannya. Bila ia berubah sedari awal, akankah datang masa yang le...