Itu kutukan.
Zahard sudah dikutuk.
"Jadi maksudmu..., aku tak dapat menggunakan shinsu selama seminggu?"
"Benar, sebenarnya kau lebih beruntung daripada regular pada umumnya, biasanya orang yang aliran shinsunya pernah hancur, tak punya kesempatan membuat sebuah bang, bahkan untuk sekadar memanipulasi shinsu,"
'Tentu saja, aku 'kan irregular,' Zahard merotasikan matanya dan membalas dalam hati.
"Apakah aku benar-benar tak bisa menggunakannya atau tak diperbolehkan supaya aku cepat sembuh?" Zahard bertanya pada dokter yang sedang menanganinya, Dr. Isa Isa, dokter perempuan yang memiliki telinga kelinci di atas kepalanya.
"Kau akan dapat memanipulasi shinsu setelah dua hari istirahat penuh, namun setelah itu kau hanya bisa membuat beberapa bang berukuran kecil dalam satu atau dua hari jika kau tak ingin kembali ke ruang kesehatan,"
Zahard mengerutkan alis saat mendengar penjelasan Dr. Isa Isa, hidup tanpa shinsu itu tidak mungkin bagi dirinya. Itu namanya kiamat.
"Dua hari lagi ujian akan dimulai, bagaimana jika aku gagal dalam ujian?"
"Hmm, itu nasibmu, kau terluka di luar ujian, sulit membuat pengecualian untuk hal itu," Dokter Isa Isa berkata cuek. Zahard merasa dongkol, 'dasar kelinci,' pikirnya.
Tunggu.
Kelinci?
Bukankah semua kelinci di menara itu gila uang?
Pria Pirang itu tersenyum licik, ide kriminal muncul di otaknya.
'Sistem, konversikan sebagian poinku menjadi uang,'
[Baik! 350 poin » mata uang regional lantai 2]
[35.000 hwajie telah ditransfer ke Pocket Anda! ٩( ๑╹ ꇴ╹)۶]
Sesaat sebelum dokter itu pergi, Zahard memanggilnya, "Hei Kelinci."
"Apa?!" Isa Isa merasa tersinggung.
"Kubayar kau 10.000 hwajie jika kau memberikan surat keterangan sakitku akibat terluka saat ujian fisherman,"
"...H-hah?"
"Kutambahkan 15.000 kalau kau dapat membuatku mengikuti ujian,"
"...,"
Setelahnya Isa Isa menjadi partner in crime Zahard yang sangat luar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESET
Fanfiction[Tower of God Fanfiction] Kematian memang menutup pintu hidupnya yang berawal dari keabadian. Zahard, entah bagaimana bajingan itu mendapat kesempatan sekali lagi untuk mengulang kehidupannya. Bila ia berubah sedari awal, akankah datang masa yang le...