Kelanjutan adegan di chapter 9
.
[Sistem akan memberikan kompensasi, silakan sebutkan keinginan Anda dalam batas wajar]
Zahard tersenyum membaca tulisan yang ada pada bar merah, ia diam sejenak sebelum membalas dalam pikirannya, 'Aku ingin...,'
'Kau menyelamatkanku saat aku dalam bahaya besar.' Zahard mengutarakan keinginannya. Sistem mengeluarkan tanda tanya pada barnya, [Apakah Anda merasa terancam?]
'Ha, ketika menaiki menara ini, bagaimana bisa hidupku tidak terancam? Jika bukan aku yang mati, maka orang lain yang akan mati.'
[...Baiklah, sistem akan mengabulkan permintaan Anda, namun dengan satu syarat]
'Hei, kau ini ikhlas tidak sih memberi kompensasinya?' Zahard mengerutkan alisnya.
[Permintaan untuk menyelamatkan nyawa Anda itu terlalu besar untuk disebut kompensasi.]
[Sistem akan meminjamkan Anda sedikit kekuatan ∎∎∎∎ saat situasi tertentu. Anda sendiri yang akan menentukan hidup dan mati Anda saat menggunakan kekuatan tersebut.]
'Jadi kau hanya meminjamkanku kekuatan lalu sisanya tergantung padaku? Licik sekali.'
[ʕ •́؈•̀ ₎ ehe]
[Dan syaratnya... Anda harus memiliki tekad yang cukup untuk dapat memperoleh kekuatan dari sistem.]
Zahard memutar otaknya, tekad? Syarat macam apa itu? Merepotkan.
'Baiklah, aku setuju. Terserah kau saja.' Zahard bersikap tak acuh, terlalu malas berdebat dengan sistem.
[Kontrak telah dibuat, sistem menantikan saat di mana Anda dapat menerima kekuatan dari sistem]
Zahard membaca tulisan dalam bar merah itu sekilas, ia menggelengkan kepala sebelum melangkahkan kakinya pergi.
'Dasar sistem yang penuh omong kosong.'
KAMU SEDANG MEMBACA
RESET
Fanfiction[Tower of God Fanfiction] Kematian memang menutup pintu hidupnya yang berawal dari keabadian. Zahard, entah bagaimana bajingan itu mendapat kesempatan sekali lagi untuk mengulang kehidupannya. Bila ia berubah sedari awal, akankah datang masa yang le...