10

312 39 50
                                    

Paus itu melesat dengan cepat ke arah gelembung yang ditempati Zahard dan Lo Po Bia, menciptakan hantaman keras yang membuat dua orang yang ada di dalamnya kehilangan keseimbangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Paus itu melesat dengan cepat ke arah gelembung yang ditempati Zahard dan Lo Po Bia, menciptakan hantaman keras yang membuat dua orang yang ada di dalamnya kehilangan keseimbangan.

Lo Po Bia menoleh ke arah Zahard, Si Pirang tertunduk dengan tangan yang memegangi kepalanya, ia bertanya cepat, "Apa yang terjadi? Kau baik-baik saja?"

"Ugh, ya..., bukan masalah besar. Aku hanya merasa pusing," Zahard menjawab pelan, Lo Po Bia memandangnya khawatir.

Zahard bergeming, kepalanya terasa berputar dan pandangannya kabur, paus di depan mereka membuat shinsu di sekeliling menjadi tak stabil. Lo Po Bia dapat menahannya, namun Zahard yang aliran shinsunya masih berantakan terlihat sangat kesulitan.

'Sistem—, sistem!!' Zahard memanggil dalam pikirannya, ia menunggu bar merah sistem, namun bar itu tak kunjung terlihat, Zahard menggertakkan giginya, sistem sialan, ke mana dia pergi?

Di saat Zahard tengah sibuk berkutat dengan pikirannya sendiri, Lo Po Bia telah mengeluarkan animanya untuk melawan paus yang menyerang mereka.

Gelembung kembali berguncang, Zahard tersadar dan melihat Lo Po Bia yang bersusah payah melawan paus itu. Yang Pirang menggigit bibirnya sendiri, merasa tidak berguna.

"Lo Po Bia, incar sirip punggungnya. Itu pusat keseimbangannya," Zahard berbicara, jika dia tidak bisa membantu dalam hal kekuatan, setidaknya ia akan membantu dengan pengalaman bertarungnya.

Lo Po Bia mengangguk, ia mengarahkan serangannya pada sirip punggung paus itu. Saat serangannya berhasil mengenai sirip punggung paus tersebut, paus itu mulai oleng dan berhenti menyerang.

"Serang sekarang!" Zahard memberikan komando. Mendengar itu, Lo Po Bia langsung melancarkan serangannya yang paling destruktif. Paus tersebut tak sempat berkelit, mengakibatkan sebagian besar tubuhnya terluka.

"Kerja bagus, Lo Po Bia!" Zahard mengusap puncak kepala Lo Po Bia, membuat yang lain tertawa kecil. Keduanya berpikir bahwa pertarungan sudah selesai, namun tentu saja ini tidak akan berakhir semudah itu.

Paus yang sudah terkulai lemah itu membuka mulutnya, membuat bang besar yang berkilat-kilat.

Ketika Zahard sadar, serangan itu sudah dilancarkan ke arah mereka.

Dan dia secara spontan menggunakan shinsunya untuk membuat perisai.

.
.

Lo Po Bia kehilangan akal saat Zahard tersungkur di hadapannya, Zahard menggunakan seluruh shinsunya untuk menahan serangan paus, kini tubuhnya sudah mencapai batas. Lo Po Bia yang melihat itu hampir gila, dia balas menyerang paus dengan brutal, serangannya sangat destruktif, namun sebagai gantinya, ada celah dalam pertahanannya.

Saat paus itu terlihat akan kalah, keadaan mulai terbalik, paus di depan mereka tiba-tiba mengeluarkan energi yang mengerikan. Zahard tersadar ketika melihat mata paus itu;

RESETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang