05

442 83 141
                                    

Bertarung melawan Blossom adalah sesuatu yang selalu Zahard hindari dalam kehidupan pertamanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bertarung melawan Blossom adalah sesuatu yang selalu Zahard hindari dalam kehidupan pertamanya.

Namun karena Gustang dan Hana yang cedera, Blossom tak dapat fokus menyerang, ia juga harus bertahan dan melindungi rekannya sekaligus. Hal itu membuatnya tak dapat menyerang secara maksimal dan kalah oleh tim Zahard.

Blossom telah kehilangan mahkotanya tetapi tim Zahard belum menentukan siapa yang akan mengenakan mahkota itu.

"Kenapa kita berdebat, tentu saja aku yang akan memakai mahkotanya," Zahard berkata dengan raut datar. Lagipula dia raja (meski mantan) jelas-jelas dia yang pantas duduk di singgasana itu.

"Apa kau sudah gila? Kau itu penyerang, Lo Po Bia yang harus memakai mahkota itu!" Arie Hon berseru kesal, ia memegang punggung Lo Po Bia, membawanya ke dekatnya seraya menarik pipi bulatnya yang menggemaskan.

"Kau lihat penampilan lucu ini? Lo Po Bia sangat manis dan terlihat lemah—"

"Aku tidak lemah," Lo Po Bia membela dirinya atas tuduhan Hon.

"Diamlah dan kerja sama denganku,"

"...,"

Lo Po Bia menggembungkan pipinya kesal dan Hon sekali lagi mempersuasi Zahard.

"Nah, nah! Lihat itu! Dia ini tipe yang harus dilindungi dan dilestarikan, diamankan dan dikembangbiakkan! Dia harus menempati singgasana!"

"Kenapa aku merasa konteks bicaramu agak aneh," Zahard merasa ada yang salah dengan Arie Hon.

"Pokoknya dia yang akan memakai mahkota dan duduk di sana. Kau tahu potensimu sendiri dan gerakanmu tak akan maksimal jika hanya terbatas di singgasana itu,"

Hon berkata final dan Zahard mendengkus, terpaksa setuju.

Babak kelima dimulai, tim Eduan memasuki ruangan dan pertarungan segera dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Babak kelima dimulai, tim Eduan memasuki ruangan dan pertarungan segera dimulai. Lo Po Bia lagi-lagi bermain dengan ekornya sendiri, ia terlihat murung.

"Lo Po Bia, kurasa kau punya sesuatu yang harus kau lakukan di babak ini,"

Lo Po Bia yang mendengar kalimat Zahard menjadi bersemangat. Ekornya bergerak-gerak gembira menunggu kalimat Zahard selanjutnya.

RESETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang