[ C O M P L E T E ]
❝Aku mau memberikan seluruh cinta yang kumiliki tanpa ragu-ragu, namun tidak ada satupun yang menginginkannya...❞ Jungkook
❝Hidup terkadang sangat melelahkan, seberapa jauh aku melangkah... Setinggi apapun aku meraihnya... Usahak...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bak tersengat aliran listrik, Tae hee merasa ada sesuatu yang bergejolak dalam hatinya. Justru karena terlalu sering mengetahui Jungkook digelayuti banyak perempuan diluar sana. Tae hee menjadi tidak ikhlas, Cemburu? Sudah lama setelah kenangan bersama Jaehyun kandas. Tae hee tidak pernah merasakannya. Pun kali ini perasaan itu muncul lagi, Jungkook-lah penyebabnya.
Langit malam yang dihiasi kilatan putih serta rintikan hujan kini menjadi saksi bisu atmosfer di ruang makan itu terasa mencekam. Sebagai wanita dewasa, Tae hee tahu betul batasan mengontrol diri. Tae hee bukan tipe perempuan yang menuntut ini itu, hanya dengan mengetahui pekerjaan dan jadwal pertandingan Sang kekasih sudah lebih dari cukup baginya. A
kan tetapi ada kalanya juga Tae hee tegas dan egois seperti yang dilakoninya sekarang.
Hidup dijaman yang berkembang pesat. Banyak kasus-kasus aneh muncul setiap harinya. Selalu update dengan hal diluar nalar. Contohnya pernikahan antar saudara? Hubungan terlarang itu memang sudah ada sejak jaman nenek moyang. Akan terasa aneh saja bila dilakukan oleh manusia-manusia milenial saat ini. Tae hee egois memang beradasarkan alasan yang jelas, banyak contoh yang bisa wanita itu ambil sebagai buktinya. Bukti diatas misalnya.
Bagaimana Tae hee juga bisa melihat ada keinginan lebih dari mata kepolosan milik Kara pada Jungkook. Apa Tae hee akan berdiam diri saja tanpa memberikan solusi? Tidak! Tae hee bukan wanita semacam itu!
Pandangan mata Tae hee begitu tajam menatap Kara. Tatapan berapi-api Tae hee seolah bisa menciutkan nyali Seseorang-termasuk Kara sebagai lawan bicaranya. Gadis itu bergedik ngeri menyaksikan tatapan menusuk relung Tae hee yang membuatnya merasakan mual.
Sedangkan Pria itu bungkam melihat kekasihnya tak melepas pandang dari gadis remaja disampingnya. Lantas Jungkook menarik nafas dan memandang Tae hee lamat-lamat. "Hee-ya. Dia ini sepupuku, Jeon Kara."
Tae hee menyugar surainya kebelakang, "lalu?" Ujarnya singkat. Wanita itu nyaris tak memiliki energi untuk bicara panjang lebar mengintrogasi kekasihnya. Dirinya terlalu lelah lantaran baru sampai di Kota dan langsung menemui Jungkook tanpa pulang beristirahat terlebih dahulu.
"Apakah ini berlebihan? Tidak, ini tidak berlebihan Hiye!"-Monolog Tae hee dalam hati.
Karena tak ingin menambah runyam. Pun Tae hee tidak mau bertengkar kala emosinya bisa meledak kapan saja saat ini. "Kau bisa tinggalkan tempat ini, dan cari apartemen yang lain gadis manis. Pasti Kau ingin Jungkook menikahimu begitu?" "Hei Sayang... Dengarkan penjelasanku lebih dulu, Kita ini hanya saudara." Jungkook mencekal lengan Tae hee begitu tungkai wanita itu hendak meninggalkan apartemennya.
"Kenapa Kau begitu jahat padaku? Jika Aku diposisi yang sama denganmu. Apakah Kau menyetujuinya?." Satu tetes air mata kembali turun manakala Jungkook menangkup pipinya dengan kedua tangan. Jungkook menempelkan miliknya pada bibir Tae hee dan melumatnya dengan lembut. Ciuman itu terjalin tak sesuai keinginan Jungkook sebab Tae hee memilih untuk tetap mengunci bibir.