Gamcheon Village
Busan,
Korea SelatanMalam ini adalah malam yang luar biasa bagi Jungkook. Melihat wanita yang dicintai tidur bersamanya dengan buah hati yang ikut andil dalam tidur Mereka—Membuat diri Jungkook merasa lebih hidup, ia bahagia.
Ditengah malam, bayi mungil itu terbangun diantara Dua orang dewasa yang sedang menggapitnya. "Nnnhhh..." Tangan kecil itu meraih wajah Jungkook membuat Sang empunya terbangun. "Iya Sayang, Ayah disini..." Tanggap Jungkook seraya menggenggam tangan Jungsan.
"Ibu sedang tidur, Ada apa hm?" Jungsan mengerjapkan matanya berkali-kali melihat presensi Jungkook disana. Mungkin Jungsan merasa asing saja ada orang lain bersamanya.
"Kalau sudah bisa bicara, panggil Ayah... San mengerti?" Sekali lagi Jungsan mengerjap seolah menjawab "Ya Aku mengerti Ayah."
Lantas Jungkook mengusap-usap kedua alis buah hatinya secara bergantian. Menurut kepercayaan orang jaman dulu, perlakuan seperti itu akan jauh lebih efektif untuk menidurkan bayi. Tentu Jungkook mengetahuinya sebab Sang Ibu pernah bercerita jika sering menggunakan metode tersebut guna menidurkannya.
Tak butuh waktu lama, Jungsan akhirnya kembali menjelajahi alam bawah sadarnya. Dengan jari telunjuk yang bayi itu masukan ke dalam mulutnya, benar-benar menggemaskan. "Aish...Kenapa Putraku seperti copy paste?"— Monolog Jungkook terkekeh melihat bayinya yang sangat mirip dengannya.
Pagi harinya, Jungkook terbangun dari tidurnya. Membuka mata perlahan, lalu menelisik ke segala arah mencari hidupnya. Siapa lagi kalau bukan Tae hee dan Putranya Jungsan. Mereka lah alasan Jungkook bisa hidup sampai detik ini.
Iris matanya menajam kala rungunya mendengar Suara Seorang laki-laki dari luar. Jungkook berani bersumpah kalau suara tersebut bukan milik Taehyung. Demi Patrick star jadi langsing, Jungkook berlari bak orang kesurupan.
"Siapa Kau?!" Pekik Jungkook saat berhasil keluar dari kamar flat.
"S-saya karyawan Nyonya K-Kim Tuan." Tungkas Seorang laki-laki memiliki tubuh tinggi dan lebih kecil darinya "So-sobin." Imbuh lelaki muda itu lagi tergagap menatap Jungkook yang begitu mengintimidasi dirinya.
"Namamu? Sojin? Socin? Sopin?"
"Sobin Jung, Sobin. Dia asistenku, Aku minta Dia kemari pagi-pagi untuk mengambil kunci Caffe." Sahut Tae hee dari arah dapur dengan Jungsan dalam gendongannya.
"Ini bawalah untuk sarapan. Aku akan datang setelah urusanku selesai." Ujar Tae hee sembari memberikan bekal makanan untuk Sobin. "Aku yang memasaknya, Kau tidak akan mati. Makanlah." Desaknya lantaran Sobin bingung antara harus menerimanya atau tidak. Jungkook terlalu menakutinya. Bagaimana tidak? Badan kekar dan tatto yang menutupi permukaaan kulit lengan kanannya itu menjadi dasar bahwa Jungkook bukan orang sembarangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE KILLER | JJK [M]
Fiksi Penggemar[ C O M P L E T E ] ❝Aku mau memberikan seluruh cinta yang kumiliki tanpa ragu-ragu, namun tidak ada satupun yang menginginkannya...❞ Jungkook ❝Hidup terkadang sangat melelahkan, seberapa jauh aku melangkah... Setinggi apapun aku meraihnya... Usahak...