Barsha Ileana Maheswari Orion Lethania atau yang biasa dipanggil dengan sebutan Arsha. Dia sudah menginjak usia 17 tahun. Tapi sayang, hatinya masih saja berpihak pada Jonathan.
Meskipun dia menjalin hubungan disaat dia masih SMP. Namun tetap saja dia tidak bisa melupakan Jonathan yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar. Arsha pikir, Jonathan sudah meninggal karena kecelakaan atau apapun itu. Yang penting di pikiran Arsha adalah Jonathan sudah tidak ada.
Namun takdir berkata lain. Jonathan kembali hadir dalam hidupnya setelah dia berusaha untuk move on selama kurang lebih 2 tahun.
"Mampus lo. Gagal move on." Ucap Ellisya dengan sisa tawanya. Lucu saja saat melihat Arsha bercerita jika dia melihat Jonathan masuk ke pekarangan SMA Garuda.
"Satu hari putus. Dua tahun move on. Satu detik pertahanan runtuh." Ucap Ambar sambil tertawa memegangi perutnya.
"Paling juga bentar lagi minta balikan." Sindir Ellisya.
"Nggak. Di dalam kamus gua, nggak ada yang namanya balikan sama mantan. Ogah banget gua jatuh di lubang yang sama. No way." Bantah Arsha. Meski di hati kecilnya berteriak untuk meminta balikkan pada mantan. Arsha hanya gengsi untuk bilang pada sahabatnya. Cukup sudah dia ditertawakan seperti ini.
"Gimana? Tambah ganteng gak si Jonathan?" Pancing Ambar.
Arsha menopang dagunya sambil meminum es jeruk dihadapannya. "Ganteng banget gila." Ucap Arsha sambil tersenyum membayangkan Jonathan menghampirinya.
Ellisya dan Ambar tertawa ngakak mendengar ucapan Arsha. Bilangnya tidak mau balikan, tapi dalam pikiran masih saja membayangkan.
Mereka memang bersahabat dengan Arsha sejak SMP. Sama halnya dengan Azka. Namun, saat kenaikan kelas 11 Azka pindah ke Bali karena ayahnya yang memang tentara angkatan darat dipindah tugaskan di sana.
Saat ini, mereka bertiga sedang berada di salah satu cafe milik ayah Arsha. Arsha yang memang sedang frustasi karena sang mantan, dia memesan banyak sekali makanan dan minuman. Tak lupa dengan eskrim kesukaannya.
Jika saja Ellisya dan Ambar tidak kasihan pada Arsha, mungkin mereka akan meninggalkan Arsha sendirian disini. Lihat saja, banyak pasang mata yang memandangi mereka dengan tatapan aneh. Arsha dengan mulut belepotan penuh makanan. Serta menangis sesenggukan dan tak segan mengeluarkan ingusnya.
"Mampus lo sha. Liat nih, gue dapet info dari sepupu gue yang kelasnya sebelahan sama kita." Ellisya mengangkat kepalanya menghadap Arsha. Lalu menyodorkan ponselnya pada Arsha.
"What? Ini seriusan?" Pekik Arsha.
"Serius. Ternyata Jonathan pindah ke SMA kita, dan kelasnya sebelahan sama kita."
"Mampus. Gagal move on lu." Saut Ambar sambil tertawa bersama Ellisya. Bahagia sekali rasanya saat tertawa diatas penderitaan teman.
°°°
"ARSHA PULANG!" Teriak Arsha saat memasuki rumahnya.
"Buset dah, sha. Masuk rumah bukannya salam, malah teriak teriak kek orang gila." Omel Arya.
"Yaudah, ulang." Ucap Arsha lalu kembali keluar rumah. Lalu masuk kembali. "Assalamualaikum."
"Waalaikumussallam. Eh, anak Papa udah pulang." Jawab Arya.
Kyra hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat interaksi antara suami dan anaknya itu. "Dari mana sha? Kok baru pulang?"
"Dari..." Tidak, Arsha tidak boleh bilang jika dia baru saja dari cafe ayahnya. Bisa-bisa dia disuruh membayar dengan uang sakunya. Apalagi, Arsha tadi memesan banyak makanan yang harganya lumayan mahal.
"Itu Ma, tadi Arsha habis ngerjain tugas kelompok sama temen."
"Sejak kapan anak Papa jadi berani bohong?" Tanya Arya.
Arsha mengerucutkan bibirnya mendekati Arya. "Pa, uang jajan Arsha jangan dipotong ya. Nanti Arsha nggak akan bilang ke Mama kok, kalo Papa beli..."
Arya langsung membekap mulut Arsha agar berhenti berbicara. Tamatlah riwayatnya jika Kyra tau dia membeli mobil sport lagi. Bisa-bisa, Arya diomeli tiga hari tiga malam dan tidak diijinkan masuk ke dalam rumah.
"Apa? Papa beli apa? Hah?" Tanya Kyra ngegas.
"Enggak kok Ra, aku nggak beli apa apa tadi." Elak Arya.
"Tutup mulut kamu. Nanti masalah uang jajan, papa tambahin." Bisik Arya.
"Oke Pa. Rahasia aman." Ucap Arsha sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Oh iya, nanti kak Reski mau dateng kesini." Ucap Kyra. Membuat Arsha dan Arya saling memandang.
"Kak Reski, sama anaknya Ra?" Tanya Arya masih menatap Arsha.
"Iya lah, dia kesini mau nitipin anaknya ke kita selama tiga hari kedepan."
"What?" Pekik Arya dan Arsha kompak.
"Kak Reski ada meeting di luar kota sama istrinya. Ya mau nggak mau awan sama adiknya dititipin ke kita."
"Dih, dikiranya sini penitipan barang kalik ya?" Gerutu Arsha.
"Liat aja, kalo dia bikin ulah lagi." Bisik Arya lalu menampilkan smirknya bersama Arsha.
Meskipun Arya dan Arsha sering bertengkar dan berdebat. Namun jika ada Awan dan adiknya yang sungguh menjengkelkan itu, membuat Arya dan Arsha menjadi kompak untuk membalas dendam pada keponakan mereka itu.
Lihat saja, selama tiga hari kedepan Arya dan Arsha akan menjahili habis-habisan keponakan mereka. Mumpung orang tuanya tidak ada. Bukannya, mereka jahat pada keponakannya. Namun, mereka hanya kesal saat kedua keponakannya itu merebut perhatian Kyra. Sungguh menyebalkan.
Suara ketukan pintu terdengar bersahutan dengan suara bel rumah Arya yang ditekan berkali-kali. Membuat Arya dan Arsha bersama-sama menghembuskan nafas kesal.
Kyra berjalan membukakan pintu untuk tamunya. Dugaan Arya dan Arsha memang tepat. Reski bersama Anin tak lupa dengan kedua anaknya sudah berada didalam rumahnya.
"Ngapain lo kesini?" Tanya Arya sedikit tidak santai.
"Lihat itu Kyra. Kakak kan sudah bilang sama kamu, jangan nikah sama dia. Nggak ada sopan santunnya sama saya." Kesal Reski.
"Lo sendiri juga nggak ada sopan santunnya sama gua."
"Saya kan lebih tua dari kamu."
Arya dan Arsha saling pandang, lalu bersamaan menatap Reski dengan smirknya. "Cih, ngaku kalo udah tua." Ucap Arya dan Arsha bersamaan lalu berlari dengan tawa mereka untuk menghindari amukan Reski. Reski memang sangat sensitif jika dikatai tua.
"Nggak anak, nggak bapak. Kelakuan sama aja!" Heran Reski lalu duduk di sofa karena lelah mengejar Arya dan Arsha.
"Iya, sama sama gilanya." Saut Awan.
°°°
KAMU SEDANG MEMBACA
Gilarsha (Hiatus)
Roman pour Adolescents{Follow dulu baru baca! Aku maksa!} ⚠️Jadilah pembaca yang bijak. Visual disini hanya untuk menghidupkan tokoh. Jangan sangkut pautkan dengan kehidupan nyata.⚠️ •Tidak ada perevisian. Perevisian akan dimulai pada part °°23°° °°° "Tuhan itu Maha bai...