WOYY
PELUK AKU DONG...AKU, cakep. Hehe
Cuma pengen dipeluk aja sih:)
Berpelukaann...Jempol kamu kenapa?
Patah?
Keseleo?
Atau di amputasi?Oh, pantesan...
Ga bisa komen sama vote🙊Kenapa?
Mau marah?
Eh, jangan dong
Bercanda doang aku mahhMAKANYA VOTE ANJIR!
Kesel gue lama-lama😒Cuma vote doang loh
Ya Ampun, kok pada pelit amat😖
KHUSUS PART INI!!!Kalaupun TIDAK MAU komen,
vote part ini!Please!
Terimakasih yang sudah setia membaca sampai part ini^^
Aku sayang kalian semua
Lope se-upil amuba<3
Reading all happy<3
°°°
"Mau sampai kapan diem-dieman kayak gini terus? 'kan jadinya sepi." Suara Clara memecahkan keheningan yang terjadi.
Bukannya menjawab, kedua lelaki didepannya semakin menekankan sendoknya pada piring. Membuat Clara geram sendiri dibuatnya.
Clara mengambil pisau yang berada disamping piringnya. Mengarahkan mata pisaunya pada kedua anak lelakinya. "Kalian itu ya, kalo Bunda tanya dijawab!"
Galang mengangkat kepalanya, "Kan tadi Bunda tanya, sampai kapan diem-dieman kayak gini terus--"
"Ya kita dentingin aja sendok ke piring, biar rame." Potong Gilang.
"Ga sopan banget lo motong pembicaraan gue."
"Emang lo ada sopannya sama gue?" Balas Gilang tanpa mengalihkan pandangannya.
"Lo 'kan adik gue. Lo yang harus sopan sama gue." Galang menatap Gilang tajam.
"Ga perlu umur buat sopan sama orang. Kenapa matanya melotot gitu? Ga terima? Matanya copot tau rasa lo." Ucap Gilang dingin.
"Mata banyak. Kalo copot, ganti yang baru." Galang kembali memakan makanannya.
"Copot buruan! Nanti gue gantiin pake mata kodok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gilarsha (Hiatus)
Fiksi Remaja{Follow dulu baru baca! Aku maksa!} ⚠️Jadilah pembaca yang bijak. Visual disini hanya untuk menghidupkan tokoh. Jangan sangkut pautkan dengan kehidupan nyata.⚠️ •Tidak ada perevisian. Perevisian akan dimulai pada part °°23°° °°° "Tuhan itu Maha bai...