Part 15

4K 493 23
                                    

Hari ini Jennie sudah di perbolehkan pulang seharusnya besok tetapi Jennie terus menerus meminta kepada dokter untuk pulang sekarang dan meyakini sang dokter kalau ia sudah benar-benar sembuh total, lalu dokter mengiyakan karena memang keadaan Jennie sudah membaik tetapi belum benar-benar baik.

Memasuki pakaiannya kedalam tas dibantu tante Yoona. Sejak dua hari yang lalu saat dimana pertengkaran terbesar Jennie dan Taehyung dan sejak saat itu sampai hari ini Jennie tidak pernah melihat Taehyung lagi, sejujurnya ia merindukan pria itu tetapi ia menyangkalnya dan bersikap acuh.

Dan tante Yoona pun sudah tahu tentang mereka yang tengah bertengkar, ia mengetahui saat pagi Yoona kerumah sakit untuk menjenguk Jennie ia melihat mata wanita itu sembab jadi mau tak mau Jennie harus menceritakan dan benar saja saat Jennie menceritakan masalahnya ia sangat lega karena tidak ada pikiran apapun lagi.

"Nanti saat sudah dirumah langsung istirahat dan jangan lupa minum obatnya tepat waktu!" kata Yoona.

Jennie mengangguk tersenyum lebar memperlihat deretan gigi putihnya. "Tentu saja. Tapi tante bagaimana dengan pekerjaanku? Aku tidak enak kepada pekerja lain kalau terus menerus tidak kerja"

Yoona tersenyum sambil mengusap rambut Jennie dengan lembut, "Mereka akan memakluminya percaya saja pada tante. Mereka juga tahu kalau kau sedang sakit, kau tahu? Mereka sangat mengkhawatirkanmu apalagi Sana dia selalu menanyakan kabarmu saat tante mampir ke caffe" kata Yoona.

"Aku beruntung sekali bekerja di caffe milik tante, pekerja disana selalu bersikap baik kepadaku. Mereka menganggapku seperti teman dan juga disatu sisi, aku sangat-sangat bersyukur mendapat pekerjaan ini" ujar Jennie membuat Yooan tersenyum.

"Yasudah sekarang berikan tas itu pada tante biar tante yang membawakannya"

"Tidak usah tante biar aku saja" timpal Jennie.

Yoona mengambil tas Jennie dengan lembut, "Kau baru saja sakit jadi biarkan aku saja yang membawanya. Nah sekarang kita pulang!" seru Yoona.

Jennie mengangguk sambil tersenyum. Sebenarnya ia merasa tidak enak karena terus merepotkan Yoona, wanita paruh baya itu selama ini sudah banyak membantunya bahkan biaya rumah sakit pun Yoona yang membayarnya dan sekarang bahkan Yoona membawakan tas nya itu tambah membuat Jennie merasa tidak enak.

Ia tersenyum saat melihat tangan Yoona yang menggandengnya selama di koridor rumah sakit, bahkan Jennie melihat Yoona yang sepertinya kesusahan membawa tasnya tetapi setiap Jennie menawarkan untuk membawanya sendiri Yoona kembali menolak karena alasannya Jennie baru sembuh dari sakitnya, lagi-lagi ucapan wanita paruh baya itu membuat Jennie terharu.

Saat sudah sampai di depan sebuah mobil Yoona memasukkan tasnya ke kursi belakang lalu wanita paruh baya tersebut membuka pintu depan sambil menoleh kearah Jennie. "Silahkan masuk, tante akan mengantarmu pulang sampai selamat" kata Yoona.

"T-tante tidak usah seperti ini, aku bisa pulang sendiri menggunakan bus. Jadi tante pulang duluan saja, dan terimakasih karena sudah membayar biaya rumah sakitnya. Aku janji kalau aku sudah ada uang aku akan menggantinya tapi aku mohon jangn potong uang gajiku karena itu untuk biaya adikku sekolah dan biaya lainnya" kata Jennie lirih sambil menunduk sedih.

Yoona mengangkat wajah Jennie agar melihat kearahnya lalu ia mengusap lembut pipi bulat wanita itu, "Tante akan tetap mengantarmu pulang. Dan soal biaya rumah sakit kau tidak perlu berterimakasih atau menggantinya karena tante ikhlas membantumu. Dan soal gajimu aku sama sekali tidak akan memotongnya, tidak akan pernah. Jadi sekarang jangan pikirkan masalah apapun"

Jennie mengangguk lalu memeluk Yoona, wanita itu mulai terisak membuat Yoona khawatir. "Kau tidak papa?" tanya Yoona khawatir. Ia mengelus lembut punggung Jennie yang bergetat.

My Cold BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang