Taehyung merasa tidak nyaman karena sedari tadi menjadi pusat perhatian para murid di sekolah ini. Memang ia selalu menjadi pusat perhatian tetapi ia selalu mengabaikannya tetapi kenapa sekarang tidak bisa dan malah membuatnya merasa tidak nyaman dengan tatapan mereka, ada juga yang membisik-bisikannya ia mendengarnya tapi tidak terlalu jelas.
Taehyung tahu sepertinya penyebabnya itu adalah wanita yang berada disampingnya ini. Jujur ia merasa tidak nyaman dengan wanita ini yang tak lain adalah temannya, yaitu Yubin.
Ia merasa aneh saat wanita itu tiba-tiba sudah berada dirumahnya pagi-pagi sekali dan yang membuatnya terkejut adalah dia yang memakai seragam yang sama dengan seragam sekolahnya. Dan lagi Yubin memberitahunya kalau dia akan pindah ke sekolahnya mulai hari ini.
Yubin sebenarnya seangkatan dengan Taehyung tetapi umur mereka berbeda satu tahun. Yubin seharusnya sekarang kelas sembilan tetapi karena kepintarannya ia bisa lulus dengan cepat dan berakhir sekarang ia kelas sepuluh.
Taehyung merasa tidak nyaman karena Yubin sedari tadi menggandeng lengannya. Sebenarnya ia mau melepaskannya tetapi ia takut Yubin marah jadi ia lebih baik membiarkannya saja.
Saat selesai dari ruangan kepala sekolah Taehyung mengantar Yubin untuk ke kelasnya. Yubin berada dikelas yang sama dengan Jennie dan Taehyung takut Jennie melihatnya yang tengah digandeng oleh Yubin, tidak tahu kenapa selama pertengkaran mereka dirumah sakit saat itu dan mereka berdua tidak saling mengirim pesan atau bertelepon itu membuat Taehyung merindukan Jennie. Ia juga aneh kenapa ia seperti ini, padahal sebelum-sebelumnya hubungan mereka memang seperti itu tanpa bertukar pesan atau berteleponan saling menyapa pun jarang dan banyak orang yang bilang mereka seperti bukan sepasang kekasih dan Taehyung membenarkan ucapan orang tersebut.
"Oppa apa kita benar-benar tidak bisa sekelas? Aku ingin sekali sekelas denganmu" ucap Yubin dengan nada sedih.
"Ini sekolah bukan milikmu jadi jangan seenaknya. Terserah mereka mau kau di kelas mana pun juga" balas Taehyung.
"Tapi kan aku masih murid baru disini, dan aku pun tidak punya teman selain oppa. Kalau nanti aku di bully bagaimana?"
Taehyung menghela nafas jengah. Ia sudah kesal dengan perilaku wanita ini, ingin sekali Taehyung berteriak dan menyuruhnya untuk pergi dari hidup Taehyung.
"Taehyung!"
Taehyung menoleh saat ada yang memanggil namanya. Ia melihat di depan sana ada Jimin yang tengah berjalan kearahnya.
"Ku kira kau tidak akan masuk. Eoh, dia siapa?" bisik Jimin sambil melirik Yubin.
"Temanku" jawab Taehyung dan Jimin membalasnya dengan anggukan saja.
"Kau bisa pergi ke kelasmu" kata Taehyung dengan nada mengusir tertuju kepada Yubin.
"Aku tidak tahu dimana kelasku. Oppa antarkan aku ya? Nanti kalau aku tersesat bagaimana?"
Jimin melirik wanita yang berada disamping Taehyung tak suka. Saat pertama kali melihatnya saja Jimin sudah tahu wanita itu tipikal wanita-wanita yang suka mendekati pria terlihat sekali dari wajahnya, sudah bisa ditebak.
"Kelasmu ada di depan sana" ujar Taehyung menunjuk pintu kelas yang berada tidak jauh dari mereka.
"Tapi oppa—"
"Taehyung kau dipanggil pak Lee ke ruangannya, tadi aku memanggilmu itu ingin membicarakan ini tetapi aku lupa" kata Jimin.
Taehyung sudah tahu Jimin sebenarnya berbohong terlihat sekali dari wajahnya, karena Taehyung dan Jimin sudah berteman lama jadi ia tahu kalau Jimin sedang berbohong atau pun sedang tidak berbohong.
"Nona maaf ya aku dan Taehyung harus ke ruangan pak Lee dulu, kau bisa ke kelasmu sendirikan? Kelasmu ada di depan sana, terlihat kan? Kalau tidak seharusnya kau harus memakai kacamata agar penglihatanmu bagus, kalau begitu kita permisi dulu" kata Jimin lalu ia segera menarik lengan Taehyung dan pergi.
Yubin menatap kepergian mereka berdua dengan tatapan sinis lebih tepatnya kepada Jimin yang menganggunya dengan Taehyung.
"Sialan pria itu membawa Taehyung oppa pergi!" umpat Yubin.
Sedangkan disisi lain Jimin masih menarik lengan Taehyung lalu ia memberhentikan langkahnya dan menoleh kebelakang untuk memastikan kalau mereka sudah jauh dari wanita itu. Dan ia merasa sudah benar-benar jauh dari wanita tadi ia lalu melepaskan lengan Taehyung sambil menghela nafas kasar.
"Semoga saja aku dijauhkan dari wanita sepertinya" gumam Jimin yang masih bisa di dengar oleh Taehyung.
"Memangnya kenapa?" tanya Taehyung.
Jimin mendelik atas pertanyaan Taehyung kepadanya. Bisa-bisanya pria itu menanyakan hal seperti itu memangnya dia tidak lihat apa kelakuan wanita gatel itu. Ia saja yang baru mengenalnya sudah tahu kalau wanita itu adalah wanita yang suka merebut kekasih orang.
"Tidak jadi!" kesal Jimin.
"Aku tidak habis pikir denganmu ya. Kau itu sudah mempunyai kekasih tapi kau jalan berdua sambil bergandengan tangan tanpa merasa bersalah, sungguh Taehyung rasanya aku ingin menghajarmu sekarang juga tetapi aku ingat kalau kau ini temanku, sahabatku. Kalau bukan sudah kupastikan kau akan langsung masuk rumah sakit" geram Jimin.
"Tapi Yubin yang menggandeng lenganku bukan aku" balas Taehyung.
Jimin memejamkan matanya menahan kekesalannya kepada pria di depannya ini. Tolong Jauhkan Jimin dari pria bodoh seperti Taehyung.
"Kalau kau tahu si Yubin itu menggandeng lenganmu kau langsung hempaskan saja lengannya. Jangan diam saja seperti orang bodoh! Kalau kekasihmu tahu bagaimana?" kesal Jimin. Pria itu benar-benar frustasi dengan kelakuan Taehyung.
"Aku tidak bisa melakukan hal seperti itu kepada Yubin, nanti kalau dia terluka bagaimana?"
Jimin terkekeh mendengar perkataan Taehyung barusan. "Lihat kau saja tidak mementingkan kekasihmu. Kau lebih mementingkan oranglain. Aku berharap Jennie memutuskanmu dan mencari pria lain yang lebih baik darimu" kata Jimin.
"Dia sudah terlalu banyak menderita karena ulahmu, sudah cukup saat Miyeon mendekatimu selalu dan sekarang ada lagi yang mendekatimu si Yubin itu. Aku yakin pasti cepat atau lambat Jennie akan memutuskanmu karena dia sudah muak dengan semua tingkah lakumu, dia juga sepertinya sudah lelah menahan semua rasa sakitnya selama ini, semua wanita pasti akan seperti itu kalau sang pria terus menyakitinya begitupun dengan Jennie"
"Yasudah kalau begitu aku akan pergi ke kelas. Aku yakin suatu saat nanti kau akan menyesal atas semua yang kau lakukan pada Jennue. Ingat perkataanku itu!"
Jimin menepuk pundak Taehyung pelan lalu pria itu pergi meninggalkan Taehyung yang terdiam mematung, memikirkan perkataan Jimin barusan terus menerus berputar di kepalanya.
To be continued...
Maaf ya kalo ada typo🙏
Jangan lupa vote sama komennyaa♡
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend
Короткий рассказMemiliki kekasih seperti tidak memiliki kekasih itulah yang Jennie Kim rasakan. Sebenarnya Taehyung mencintai nya atau tidak? Atau mungkin hanya ia yang mencitai Taehyung saja?