Jennie wanita cantik itu sekarang tengah mengantarkan pesanan-pesanan ke beberapa meja, sedari tadi ia terus saja mengantarkan pesanan ke beberapa meja tanpa berhenti, karena memang sekarang restauran ini tengah ramai pengunjung. Meskipun matahari yang semakin terbenam tetapi restauran nya tetap ramai pengunjung. Padahal ini hari pertamanya bekerja tetapi pekerjaan nya sudah banyak.
"Apa kau sudah mengantarkan pesanan ke meja nomor 4?"
Karena merasa seseorang di belakangnya bertanya kepada dirinya Jennie lantas menoleh. "Ah sudah, baru saja aku mengantar nya" jawab Jennie.
Wanita tersebut mengangguk lalu ia kembali ke tempatnya, sedangkan Jennie ia lebih memilih mendudukkan diri di bangku yang sudah tersedia.
"Kau lelah? Apa mau minum?"
Jennie menoleh dan melihat seorang wanita yang sama yang tadi berbicara dengannya. "Tidak usah, terimakasih"
"Tidak apa-apa minum saja, aku punya dua"
Dengan senyuman di wajahnya Jennie mengambil botol minum tersebut dan meminumnya. Lalu melirik canggung kearah wanita tersebut.
"Ah iya perkenalkan namaku Lee Dayeon. Kalau kau membutuhkan bantuan bisa panggil aku" ujar Dayeon dengan senyuman di wajahnya.
"Terimakasih Dayeon-ssi"
"Kau terlihat canggung sepertinya. Jangan canggung seperti itu, bagaimana kalau sekarang kita berteman? Kamu bisa memanggilku eonnie dan sepertinya kamu juga lebih muda dariku" ucap Dayeon.
Jennie mengangguk sambil tersenyum kecil, "Terimakasih eonnie karena mau berteman denganku, aku juga mau berteman denganku. Lagi pula aku belum mempunyai teman saat bekerja disini" kata Jennie.
"Oke sekarang kita teman! Aku sangat senang mempunyai teman sepertimu" Dayeon tersenyum lebar kearah Jennie.
"Aku juga eonnie. Eonnie maaf aku harus pulang karena pekerjaan ku sudah selesai, kalau begitu aku duluan eonnie!" pamit Jennie.
Dayeon tersenyum, "Yasudah kalau begitu, aku juga akan pulang setelah menyelesaikan beberapa pekerjaan lagi" kata Dayeon.
Jennie mengangguk lalu ia segera membereskan barang-barang nya lalu ia segera pergi. Di hari pertama nya bekerja ia mendapatkan banyak pelanggan dan juga untung saja ia pulangnya tidak terlalu malam, sekarang sudah pukul setengah tujuh malam dan ia berjalan di pinggiran jalan menikmati angin malam.
Memperhatikan kendaraan yang melintas dan beberapa penjalan kaki lainnya. Memberhentikan langkahnya tepat di depan supermarket untuk membeli bahan-bahan makanan karena saat tadi pagi ia melihatnya di kulkas itu kosong, tidak ada apapun hanya ada beberapa botol minuman saja.
Memasuki beberapa sayuran dan beberapa bahan-bahan lainnya ke keranjang, lalu ia membeli beberapa camilan juga untuk Yeji karena sepertinya saat sedang belajar Yeji membutuhkan camilan ini agar semangat, menurutnya. Lalu setelah selesai ia segera membayarnya.
"Ah aku harus membeli obat untuk ibu" gumam Jennie.
Melangkahkan kakinya menuju apotek terdekat lalu membeli obat untuk ibu nya. Setelah itu ia kembali berjalan kaki menyusuri jalanan yang tidak terlalu ramai pejalan kaki ini. Ia sengaja berjalan kaki menuju rumah karena harus menghemat uangnya. Meskipun rumah nya dan tempat kerjanya yang sekarang lumayan jauh, tetapi Jennie tidak mempermasalahkan itu
Memasuki gang kecil karena itu jalan yang dekat menuju rumahnya, gang yang sangat sepi dan yang minim pencahayaan membuatnya harus berhati-hati karena takut tersandung sesuatu atau yang membahayakan nya.
Tetapi ia memelankan langkahnya saat merasakan ada seseorang di belakangnya. Mencoba berpikir positif mungkin saja itu orang yang memang akan pulang searah dengannya, atau hanya orang yang lewat saja. Menolehkan kepalanya kebelakang tetapi ia tidak melihat siapa pun, tidak ada orang sama sekali hanya ada dirinya yang berjalan di gang kecil ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Boyfriend
Short StoryMemiliki kekasih seperti tidak memiliki kekasih itulah yang Jennie Kim rasakan. Sebenarnya Taehyung mencintai nya atau tidak? Atau mungkin hanya ia yang mencitai Taehyung saja?