Part 12

4.6K 588 26
                                    

Yoona memperhatikan anak nya yang terdiam di depan pintu dengan tangannya yang masih memegang kenop pintu. Dahi Yoona mengernyit saat tatapan sang putra memperhatikan kearahnya, ah bukan kepadanya tetapi kepada seseorang yang berada di belakangnya saat ini.

Mata Yoona mengikuti arah pandang sang anak dan benar saja pandangannya jatuh kepada pegawai di caffe nya, yaitu Jennie.

Yoona diam saja, ia tidak mau mengganggu acara tatap-tatapan mereka lebih baik ia menontonnya saja lumayan kan ada drama romantis secara live.

Tetapi semua itu tidak lama karena ada seorang suster yang tiba-tiba masuk dan membuat acara tatap-tatapan mereka berdua terputus.

"Permisi, maaf jangan di pintu seperti ini kalau anda mau masuk silahkan" ucap sang suster.

Taehyung tersentak lalu memberi jalan untuk suster tersebut masuk. "A-ah iya maafkan saya"

Yoona terkekeh melihat wajah sang anak. Baru pertama kali ia melihat raut wajahnya seperti itu. Dengan masih terkekeh Yoona menghampiri putranya. "Cepat sekali kau kesini nya, biasanya kalau mama suruh selalu lama"

"Karena disuruh mama"

"Soalnya gak baik kalo orangtua nyuruh kita tetapi kita malah menanti-nantinya" lanjut Taehyung.

Yoona terkekeh gemas atas perkataan sang anak, ia mencubit pipi Taehyung gemas. "Sejak kapan anak mama jadi bijak seperti ini"

"Sejak tadi"

Yoona kembali terkekeh melihat anaknya yang sudah berubah kembali ke sifat awalnya. Lalu ia melihat jam tangannya. "Yasudah mama pergi dulu"

"Jennie tante pergi dulu ya kamu dijagain sama Taehyung, gapapa kan? Dia baik kok" kata Yoona.

Jennie mengangguk pelan sambil tersenyum tipis. Yoona yang melihat itu ikut tersenyum lalu melirik putranya, "Jagain Jennie"

"Kamu memiliki hubungan ya dengan Jennie? Keliatan banget tadi tatap-tatapannya kayak penuh cinta gitu" bisik Yoona membuat wajah Taehyung memerah. "Apaansi mah!" kesal Taehyung.

"Ini kesempatan buat kamu berduaan sama dia" Yoona kembali berbisik lalu terkekeh.

"Mama!" kesal Taehyung.

Yoona langsung berlari kecil keluar. Senang sekali ia menjahili anaknya, melihat wajah sang anak yang memerah membuatnya ingin menjahilinya kembali.

"Dadah anak-anak!" teriak Yoona.

Setelah Yoona pergi sekarang tinggal mereka berdua. Suster yang tadi masuk sudah kembali keluar tadi dan suasana disini sekarang sangat canggung mereka berdua diam-diaman tidak ada yang memulai pembicaraan.

Jennie yang sekarang tengah duduk di atas brankar dan Taehyung yang masih berdiri di dekat pintu. Pria itu sedari tadi masih berdiri saja disana tidak bergeser sedikitpun, ah iya Taehyung bergeser hanya sedikit saat tadi ada suster yang menyuruhnya jangan berdiri di dekat pintu itu.

"A-apa kakimu tidak sakit berdiri terus?"

"A-ah iya" dengan gugup Taehyung duduk di sofa yang berada disana sambil memainkan ponselnya karena ia tidak tahu harus apa.

Jennie yang sedari tadi masih duduk di brankar melirik Taehyung sesekali dan ia melihat Taehyung sedang bermain ponsel lalu karena merasa lapar Jennie menggeser sedikit tubuhnya untuk mengambil buah yang berada di atas meja. Karena tangannya pendek ia tidak bisa mencapi buah apel tersebut, Jennie mencondongkan badannya dan Jennie tangannya sudah memegang apel itu tetapi karena kesusahan ia menyenggol apel itu dan jatuh membuat Taehyung dengan cepat langsung menoleh dengan wajah yang panik.

Taehyung mengambil apel tersebut, "Kalau kau ingin buah ini tinggal minta tolong kepadaku saja, aku bisa mengambilkannya untukmu" kata Taehyung dengan nada yang cemas.

Jennie menunduk, "Maaf.. Tapi aku melihat kau sangat fokus bermain ponsel jadi aku tidak mau mengganggumu"

Taehyung mengambil pisau lalu mengupas dan memotong buah apel tersebut. "Aku tidak merasa terganggu sama sekali. Kalau kau yang meminta bantuan kepadaku aku dengan senang hati membantunya karena itu kau, jadi sesibuk apa diriku aku akan tetap membantumu"

"K-kenapa kau baru peduli kepadaku saat aku sakit? Apa aku harus selalu sakit seperti ini agar selalu di perhatikan olehmu?"

"Kau bilang sesibuk apa dirimu kau pasti akan membantuku, tetapi apa? Setiap kali aku meminta pulang bersama denganmu kau selalu beralasan kalau kau sedang latihan basket tetapi saat itu aku satu bus dengan Mingyu temanmu"

Taehyung terdiam. Perkataan Jennie benar sangat benar, ia menunduk sambil mengehala nafas lalu memberikan potongan apel tersebut kepada Jennie.

"Buka mulutmu"

Jennie membuka mulutnya lalu Taehyung memasukkan potongan apel kedalam mulutnya. Membuat Jennie tersenyum kecil.

"Maaf.. " lirih Taehyung.

Jennie terkekeh, "Sekarang kau meminta maaf padaku dan nanti kau mengulangnya lagi dan nanti saat aku sakit kau meminta maaf lagi, kau terus seperti itu. Bahkan saat kau bilang waktu itu kau tidak bisa pulang denganku aku melihatmu dengan wanita lain, apa dia kekasih barumu? Padahal kita belum putus Kim Taehyung, aku ini masih kekasihmu dan kau.." Jennie mengehela nafas kembali ia memejamkan matanya, sungguh ia tidak bisa melanjutkan perkataannya lagi rasanya ia ingin meluapakn semuanya, semua kelakukan Taehyung kepadanya tetapi ia tidak bisa ia tidak sejahat itu. Bahkan saat tadi ia meluapkannya ia merasa menyesal padahal itu baru sedikit belum ada setengahnya.

Taehyung menunduk lalu setelah itu ia menyimpan pisau dan apel itu ke tempat semulanya. Taehyung beranjak dari duduknya lalu pergi meninggalkan Jennie yang terdiam melihat kelakuan Taehyung.

Jennie meneteskan air matanya, ia tersenyum miris. Kenapa Taehyung sejahat itu? Kenapa pria itu pergi tanpa mejelaskan semuanya, apa benar wanita yang waktu itu ia lihat memang benar kekasih barunya. Lalu dirinya apa? Selingkuhan?

Jennie rasanya ingin menyerah saja, menjadi kekasih Kim Taehyung tidak semanis yang orang lihat. Apa ia harus menyerah dan melepaskan Taehyung begitu saja?


To be continued..

Sengaja update sekarang biar nemenin malam takbiran kalian ㅋㅋㅋ
Maafin yaa part ini sedikit hehe🙆‍♀

Minal 'Aidin Wal Faizin Mohon Maaf Lahir Dan Batin🙏 maaf aku kalo punya salah sama kalian yang di sengaja maupun gak di sengaja, aku minta maaf🙏

My Cold BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang