Apakah kalian sudah merasa yakin bahwa seorang Huang Renjun itu dikenal seorang pribadi yang jutek, dingin atau disebut kulkas es batu berjalan?
Namun apa daya kini sepertinya sudah ia sudah tidak waras. Demi menemui Acha ia rela masuk ke dalam kelas Acha seorang diri dan membuat keributan.
"Acha!" panggil Renjun melambaikan tangan di depan kelas.
Seluruh pasang mata teralih ke arah manusia yang tiba-tiba ada di depan kelas ini.
"Hei, kamu, Huang Renjun! Sudah berani sekarang kamu bolos lalu masuk kelas ini! Ini belum jam istirahat! Sana balik ke kelasmu, belajar!" teriak guru fisika yang sedang mengajar di kelas Acha. Padahal, guru ini dikenal guru paling killer, namun, Renjun sama sekali tidak menunjukkan mimik wajah takut, sepertinya Renjun memiliki mental yang tebal.
Renjun memelas menatap guru itu, "Yah, pak, bosen belajar mulu. Tiap hari pacaran sama buku, sekali-kali saya pacaran sama cewek dong, pak. Supaya nggak hampa masa remaja Renjun, pak."
"Bapak nggak peduli, sana balik ke kelasmu, jangan meninggalkan pelajaran!"
"Kelasku free, pak."
"Itu di kelasmu, bukan di kelas sini. Jangan ganggu orang yang lagi belajar."
"Pak, Renjun mau jemput orang, dia kayaknya jenuh belajar kayak Renjun, jadinya mau Renjun ajak ke kantin."
"Pokoknya saya nggak peduli, kamu mau jemput siapa, mau ngapain. Dan juga ini belum bel istirahat! Sana kamu balik ke kelas."
Kring!
"Panjang umur yang tukang pencet bel." ucap Renjun mengadahkan tangan bersyukur.
"Yang tahu siapa tukang pencet belnya siapa, bilang terima kasih dari gue ya," ucapnya tersenyum pada seluruh anak kelas Acha.
KAMU SEDANG MEMBACA
April | Renjun
Fanfiction❛ Mungkin rasa ini tak memiliki arti lagi sebab pemiliknya telah luruh kian menepi ❜ // Huang Renjun'au, 2O2O - 2O21