"Jika aku bukan jalanmu
Ku berhenti mengharapkanmu
Jika aku memang tercipta untukmu
Ku 'kan memilikimu..."Di malam yang dingin, duduk sendiri di pojok kamar sambil memandang langit gelap bertaburan bintang, jari jemari seorang Huang Renjun dengan lincah memetikkan tali senar memainkan gitarnya sambil bernyanyi penuh penghayatan hati.
Mata memandang handphonenya yang tiba-tiba menyala karena notifikasi, namun, anak itu malah salah fokus pada wallpapernya dimana terpasang foto ia sedang menggenggam tangan Acha kala ia kedinginan setelah ditimpa hujan saat menuju ke rumah Acha tempo lalu.
Tersenyum dengan hati yang berdebar, Renjun teringat kala Acha memarahinya mengambil kesempatan menangkap gambar tangan mereka berdua saat saling menggenggam.
Acha terdengar sangat cerewet, anak gadis itu bilang kalau Renjun terlalu lebay, seperti ini saja difoto. Padahal, tidak tahu saja ini adalah foto paling ia sukai dibandingkan foto wajahnya yang tampan mengalahkan Park Chanyeol EXO.
"Andai lo tahu alasan gue memilih ngejar lo, apa mungkin lo nerima gue di hidup lu?"
Mendengus pasrah, Renjun mengusap wajah gusar, menaruh gitarnya kemudian berjalan mengambil ponsel, membaca pesan yang masuk dari Sungchan.
KAMU SEDANG MEMBACA
April | Renjun
Fanfiction❛ Mungkin rasa ini tak memiliki arti lagi sebab pemiliknya telah luruh kian menepi ❜ // Huang Renjun'au, 2O2O - 2O21