10 : Hujan

135 15 22
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pesan yang terakhir Acha kirimkan tidak sempat dibaca oleh Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pesan yang terakhir Acha kirimkan tidak sempat dibaca oleh Renjun. Acha yakin, anak laki-laki itu bergegas ke rumahnya. Padahal, baru saja ingin Acha cegah karena cuaca hari nampak tak mendukung.

Di luar rumah angin bergemuruh, tak lama kemudian turun hujan lumayan lebat. Acha yang tahu di luar sedang hujan, langsung keluar duduk di teras dengan tangan yang membawa sebuah payung dan handuk jaga-jaga kalau Renjun datang dalam keadaan basah kuyup.

"Ngapain lu, Cha? Bukannya masuk ke dalam, ini malah di luar. Dingin," ucapnya saat berlalu dan tak sengaja melihat adiknya duduk di teras.

"Nunggu Renjun, Bang. Katanya mau kesini, dichat nggak balas, pasti lagi dijalan. Kesian, kehujanan."

Tanpa Acha sadari, diam-diam kakaknya tersenyum. "Hm, khawatir pacarnya kehujanan ya?"

Acha menoleh, matanya melotot. "Sejak kapan Acha pacaran?! Nggak ya!"

Doyoung tersenyum jahil. "Nggak ngaku dia. Yaudah, mending gue bucinin Sejeong daripada lihatin adek gue yang bulol."

"Dih, ABANG YANG BULOL!"

Mendengar adiknya berteriak, Doyoung tertawa lepas dan pergi kembali ke kamarnya.

Tint! Tint!

Sebuah kendaraan terhenti di depan rumah Acha, mengenali orang yang mengendarai kendaraan itu, Acha dengan cepat membuka payungnya dan berlari menghampiri.

"Udah gue chat tadi nyuruh lu jangan ke sini, hujan. Lihat, lo basah kuyup, 'kan," kata Acha di bawah payung itu ia membawa Renjun masuk ke rumahnya.

"Cha, maaf ya, gue nggak sempat beli batagor buat ganti es krim. Acha masih sakit gegara kepleset?"

 Acha masih sakit gegara kepleset?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
April | RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang